Aku terbangun dan kudapati suami sah ku masih tertidur
disampingku.aku memungut pakaianku lalu berlari kekamar mandi didalam
kamarku.kutatap wajahku dicermin.resmi sudah aku menjadi istri lee dong hae.
Seminggu sudah kejadian itu.dia berubah menjadi dingin dan
pendiam,dirumahpun tidak banyak bicara.teman-temanku yang sudah menikah bilang
kalau baru-baru menikah dan sudah berhubungan intim pasti akan ketagihan dan
melakukannya lagi.bahkan ada yang secara terang-terangan bilang mereka
melakukannya setiap hari selama seminggu.dan ada yang bilang cuma berhalat
sehari lalu suaminya mengajaknya lagi untuk berhubungan badan.
Suamiku sendiri,ntah kenapa setelah malam itu dia berubah,apa aku kurang memuaskan?apa dia menyesal meniduriku?aPa ada sesuatu yang kurang dariku?aku sudah memberikan keperawananku padanya bahkan dia tau dan merasakannya saat menyatukan tubuh kami.aku terus memikirkannya.
Suamiku sendiri,ntah kenapa setelah malam itu dia berubah,apa aku kurang memuaskan?apa dia menyesal meniduriku?aPa ada sesuatu yang kurang dariku?aku sudah memberikan keperawananku padanya bahkan dia tau dan merasakannya saat menyatukan tubuh kami.aku terus memikirkannya.
"nyonya,anda ingin makan malam apa?"
"eo ajhumma,biar
kubantu membuat makan malam"
"keundae nyonya"
"gwaenchana,aku sedang tidak sibuk"
"de,baiklah"
Aku sibuk menata makanan diatas meja makan tiba-tiba ajhuma
park datang
"nyonya,tuan sudah tiba"
"benarkah?ajhuma tolong ambilkan itu,aku akan
menyiapkan air untuk dia mandi
"wasseo?"sapaku sambil menghampirinya
"eo"
"bagaimana dikantor?aku sudah menyiapkan makan malam,mandi
lah,baru kita makan,kau ingin kusiapkan air hangat untuk berendam?"
tanyaku sambil mengambil tas dan jasnya
"anio,aku bisa sendiri"jawabnya
"bagaimana kerjaan dikantor?"tanyaku dia cuma diam
"baik,aku akan
mandi lalu makan"
"de"ucapku hah dia semakin dingin padaku
_-_--
Aku mengirimi dong hae pesan mengatakan kalau aku akan
pulang terlambat karna setelah menemani soobi onnie periksa dirumah sakit aku
akan ada dirumah mereka menemani keponakan kecilku
"rin-ah"
"wae
onnie?otthae?sudah diperiksanya?" soobi onnie cuma mengangguk dan
mengisyaratkanku untuk masuk
"wae?"
"kau harus
diperiksa juga"
"nan?wae?"
"sudah,ayo
masuk"
"jadi dokter bilang 3minggu lagi baby kita akan
lahir?"
"iya
sayang,dokter so bilang begitu,a iya,tadi sungrin juga diperiksa" semua
orang yang ada disini menatapku
"kau dengar kata dokter so tadi kan?harus sering-sering
berhubungan badan karna rahimmu termasuk subur" aku cuma diam dan orang
yang berada disampingku juga diam,dia cuma berdehem sebentar lalu meminum
minumannya
"dengar rin-ah,kau harus sering-sering melakukannya
dengan suamimu,haeya kalian sering melakukannya kan berdua?"tanya sungki
oppa aku cuma diam sambil menunduk malu
"karna kesibukanku aku tidak bisa menyentuh istriku
ki-ya,kau tau itu"
"aku tau maka
dari itu kau ijin,liburan dan buat haerin kecil"
"kau taukan PH sekarang sedang tidak bisa ditinggalkan
ki-ya"
"kau bisa
menyuruhku,aku akan mengawasinya"
"kau juga sibuk
ki-ya,aku bisa mengurusnya,tenang saja,setelah selesai kerjaanku aku akan
menghabiskan waktuku berdua istriku" aku menatap orang
ini,mwo?sibuk?seberapa sibuk dia?akhir-akhir ini dia slalu pulang tepap waktu
dan tidak pernah lembur
"kalian masih
pengantin baru haeya,pergunakan dengan baik,olahraga malamlah bersama
sungrin,sungki saja waktu itu hampir tiap malam meniduriku"
"onnie,disini
ada minha tidak baik membicarakan itu"ucapku merubah pembicaraan
"hah"desahku sambil duduk diranjangku
"tidak ingin mandi?"
"kau ingin mandi donghaessi?aku akan menyiapkan air
panas untukmu"ucapku sambil beranjak menuju kamar mandi.
"chogi.." panggilnya ketika aku keluar dari kamar
mandi aku menatapnya yang cuma menggunakan boxer diatas ranjang,padahal aku
sudah sering melihat tubuhnya tetap saja aku merasa malu
"aku tidak tau bagaimana harus memulainya,keundae
gara-gara kakakmu tadi,aku jadi ingin,keundae.."lanjutnya ragu
"apa aku
menyakitimu?"
"de?anio donghaessi,kau tidak menyakitiku,kau
ingin?lakukanlah"ucapku
-_-_-__--
[ Aku lembur dan pulang terlambat karna ada
pekerjaan,makanlah terlebih dahulu,dan tidurlah lebih awal ]
Aku menunggunya disofa,omma sudah mengajarkanku bahwa aku
harus tidur saat suamiku sudah tidur atau paling tidak ketika dia sudah
dirumah,dan aku juga diajarkan untuk menunggu suamiku pulang. Aku terbangun dan
kulihat sudah jam 11malam dan dia belum pulang juga.akupun menunggu sambil
menonton tv.ntah kenapa mataku terpejam lagi dan kembali tertidur
Aku terbangun ketika
kurasakan ada seseorang yang mengecup keningku,aku membuka mataku dan kudapati
aku sudah pindah tidak diruang keluarga,dan kudapati tubuhku diatas ranjangku
dan kulihat suamiku didepan meja riasku
"donghaessi sudah pulang?maaf aku ketiduran,kau sudah
makan malam?mau kubuatkan makan malam?" dia menatapku
"aku sudah memberitahumu,kenapa kau tidur disofa?"
"mian,tapi aku
diajari untuk menunggu suamiku pulang,dan tidur setelah suamiku berada
dirumah,maafkan aku,aku ketiduran"sesalku
"lain kali
tidurlah diranjang,jangan disofa,dan tidurlah duluan kalau aku memberitahumu
kalau aku lembur"
"de,maafkan
aku,kau mau mandi?biar kusiapkan air"
"anio,aku bisa"
"ani,ini sudah tugasku"akupun menyiapkan air
hangat untuknya
"yeobseyo.."sahutnya ini baru
pertama kali aku menelponnya semenjak perjodohan dan pernikahan kami 2minggu
lalu
"ini aku,sung rin"
"eo,ada apa?apa
terjadi sesuatu dirumah?"
"anio,aku cuma
ingin memberitahukan bahwa sobi onnie melahirkan"
"wah jinjja?lalu bagaimana keadaannya?"
"dia baik dia melahirkan anak laki-laki dengan
selamat,itu..."
"ddo dirumah sakit?berikan alamat rumah sakitnya aku
akan kesana"
"de,baiklah akan
kukirimkan"
Semua keluargaku ada disini diruangan soobi onnie,untuk apa
lagi kalau bukan untuk menjenguk dan melihat pangeran kecil itu
"omma ingin kita mengurus minha selama sobi onni
dirumah sakit,bagaimana?"tanyaku ketika dia mau kuajak keluar ruang rawat.
"eo chua sungki pasti sibuk karna dia akan keluar negri
besok,kalau minha ada dirumah kau akan senang dan tidak kesepian" jawabnya
sambil tersenyum
"jadi.."
"eo
boleh"angguknya
"gomawo,aku kira.."
"ada minha dirumah pasti ramai,tidak sepi"
Aku kerumah sungki oppa untuk mengambil peralatan minha
"waw” minha ketika melihat hasil pilah pilihnya yang akan dibawa kerumahku
Satu koper besar dan koper kecil plus tas selempang dan tas sekolahnya
"kau ingin pindahan
minha-ya?" dia cuma terkekeh pelan
"ayo imo"
"sudah?astaga anak appa,banyak sekali yang
dibawa,jangan nakal disana arrachi"
"de appa"
"biar aku yang bawa" ucap suamiku sambil mengambil
alih dua koper yang kubawa.
"apa yang dibawanya dikoper ini?"
"baju,mainannya"
"minha ingin
tinggal dirumah samcheon selamanya?"
"tentu bolehkan
samcheon?"
"tentu boleh
sayang,ayo pergi"
"minha sudah
tidur?"
"de,baru
saja"jawabku sambil menutup pintu kamarku
"tidurlah"suruhnya
"de,night
donghaessi" dia cuma diam baru aku mau tidur tiba-tiba ada sebuah suara
membangunkanku
"minha-ya"
"imo,minha tidur
disini yah,eo,minha takut,boleh yah,samcheon"renggeknya
"iya,boleh"jawabnya
"yey" minha cerewet,dia bicara ini itu dan
memprotes tidur kami yang tidak berdekatan
"omma dan appa slalu berdekatan imo kalau tidur bahkan
mereka sering berpelukkan,kenapa imo dan samcheon tidak?"
"minha
sayang,tidur eo,besok minha harus sekolah,dan ini sudah malam imo sudah
mengantuk,jadi sekarang minha tidur,eo" dia tidak mengubris perintahku dia
malah asyik bertanya dengan dong hae,aku tidak mendengar pembicaraan mereka
karna tertidur.
"imo,kata omma
imo dan samcheon akan memberikan minha adik,mana?"
"minha
sayang,nanti samcheon berikan tapi bukan sekarang,eo"
"bagaimana kabarmu rin-ah?"tanya teman-temanku
ketika aku berkumpul dengan teman-teman SMA ku untuk reunian
"baik"jawabku "tadi kulihat kau kesekolah
anak-anak,anak siapa rin-ah?apa anak suamimu?" aku hampir tersedak
minumanku
"anak?"
"tadi pagi
kulihat kau mengantar anak kecil ke Tk didaerah . . ."
"apa itu anakmu
rin-ah?kau sudah pernah menikah atau.."
"astaga kalian
ini jangan berpikir yang macam-macam,dia keponakanku anak kakakku tadi pagi aku
mengantarnya karna dia menginap dirumahku,nanti aku juga harus
menjemputnya"
"tapi kita
sampai sore rin-ah jadwalnya"
"tapi tidak ditempat ini sampai sore kan?"
"iya benar,aku
juga harus menjemput anakku nanti"
"hah,arrayeo nanti pindah,puas" asyik bercengkrama
dengan mereka melepas rindu dan mengingat masa-masa SMA.sampai saatnya hampir
makan siang dan berarti itu sudah saatnya menjemput minha..
"kita makan siang dulu saja rin-ah,anak anak pulang jam
4"
"iya,mereka
makan siang dulu jam 4baru kita jemput kesana,aku juga mau jemput anakku"
aku tersenyum lalu mengangguk menuruti kata-kata temanku yang anaknya juga
bersekolah disana. Tak sengaja kulihat sosok yang kukenal sedang berada dirumah
makan ini bersama sesosok yeoja cantik mereka sedang makan siang bersama dan
nampak akrab bahkan kulihat suamiku nampak banyak bicara.hatiku sedikit sesak
dan sakit melihat pemandangan itu,mungkinkah aku menyukainya?
"rin-ah,wae?"
"eo anio" ini jam makan siang rin-ah,mungkin saja
itu kliennya tapi
"hah,kenapa kau memikirkan kejadian tadi han
sungrin?lupakan lupakan"
"imo,wae?"
"eo anio minha-ya,kau lapar?imo buatkan makan malam
dulu,eo"
"minha
ikut"
"andwae,minha
main saja,eo"
"shireo"
"de
baiklah"turutku
Aku terbangun ditengah malam dan kebiasaan kalau sudah
terbangun aku susah untuk tidur lagi.aku menatap wajah tampan orang yang
tertidur disampingku wajah tidurnya yang menghadap kearahku membuatku leluasa
menatapnya.mengagumi ketampanannya setelah berpikir panjang kurasa aku mulai
mencintainya awalnya aku memang menyukainya tapi sekarang kurasa aku sudah
mencintainya tapi apa dia mencintaiku?dari sikap dinginnya kurasa dia cuma
menganggap aku wanita yang berstatus istrinya.sikapnya saat bersama wanita lain
denganku sangat beda meskipun dia sopan dan lembut tapi dia sangat dingin
padaku.aku jadi mengingat cerita-cerita fanfiction tentang cinta bertepuk
sebelah tangan,perjodohan yang tidak disetujui salaha satu pihak,pihak lain
yang punya pacar.. “hah molla..molla..” lagi lagi aku teringat kejadian di
rumah makan itu,dia yang makan siang bersama seorang wanita cantik
"apa itu pacarmu dong haessi?"tanyaku pelan
meskipun aku tau itu pasti tidak akan pernah dijawab olehnya.
“donghaessi"panggilku
"aku dengar dari
appa.."
"sudah kubilang aku bisa mengurusnya kenapa kalian
semua ikut campur?aku tau aku salah,aku akan mencari orang itu"ucapnya
marah marah
"maafkan aku,aku
hanya ingin membantu"dia cuma diam lalu pergi ntah kemana.aku tau dia
pasti marah,kesal dan stress karna disalahkan oleh para pemegang saham di PH
karna keteledorannya,tapi itu bukan karna keteledorannya tapi memang sudah
direncanakan oleh orang yang lari membawa uang itu.itu yang kutahu dari sungki
oppa.baru satu bulan menikah sudah dihadapi masalah begini.
Aku terbangun dan
kulihat jam 2pagi aku masuk kedalam kamarku dan kamarku kosong,rasa khawatir
itupun masuk kedalam hati "kemana dia?kenapa belum pulang?"aku
mencoba menghubungi ponselnya tapi kuurungkan ketika aku mendengar suara pintu
tertutup kudapati dong hae masuk dengan muka yang frustasi dan berjalan
terhuyung-huyung
"dong
haessi,gwaenchana?"
"minggir"
"donghaessi" aku memegang tubuhnya
yang akan jatuh
"lepas,kenapa semuanya ikut campur dan
menyalahkanku?itu bukan kesalahanku,dan kau juga,aku butuh kau tapi kau"
donghaessi"tatapku
"pergi" aku langsung memeluknya
"aku tidak menuduhmu,maafkan aku,aku cuma bertanya
saja,aku tidak menyalahkanmu,aku percaya kau tidak salah,aku percaya padamu,aku
hanya ingin membantumu"pelukku dia yang awalnya menolak lalu terdiam
"aku memang
teledor tapi itu bukan semua kesalahanku"kurasakan tubuhnya bergetar
"keu
ajhussi,menuduhku yang bukan bukan" aku menepuk punggungnya menenangkannya
"aku membutuhkanmu tapi kau.."
"aku percaya padamu dong haessi,aku percaya kau tidak
salah,aku percaya itu bukan hanya kesalahanmu saja,aku percaya padamu"
"mianhae,tadi
aku membentakmu"
"anio,gwaenchanayo"sahutku dia
menatapku dalam
"gomawo” peluknya
Aku terbangun ketika
mendengar handphoneku berdering,aku memunguti pakaianku lalu mengambil handphoneku
yang ada dimeja riasku
"de,appa..belum,aku akan membangunkannya"
"dong haessi,bangun,appa ingin bertemu
denganmu,donghaessi"
"lima menit lagi"
"donghaessi ini
sudah hampir jam 8" dia bergegas bangun dan mandi,aku keluar dan
menyiapkan sarapan ala kadarnya.
"aku pergi
dulu"
"sarapan
dulu"
"nanti saja"
"keundae dong hae ssi"
"aku bisa makan
dikantor" sudah kuduga
"ini,bawa ini"ucapku sambil menyerahkan kotak
bekal.dia terdiam
"makan selagi dijalan atau setelah menemui appa"
dia tersenyum lalu mengecup keningku "gomawo,aku pergi dulu"
"hati hati"
"de"sahutnya sambil berlalu pergi
"otthaeyo?"tanyaku ketika dia pulang dari kantor
"hah"desahnya dia menatapku lalu
memelukku
"pemegang saham
memintaku untuk menganti uang itu"
"keundae itu bukan salahmukan?"
"ajhussi itu
menyalahkanku,dan memintaku untuk mengembalikan dana yang dibawa kabur itu,nan
ottokhae?"
"kau cukup
tenang dulu,eo"
"keundae,aku masih kepikiran tentang orang itu"
"tenang saja polisi sedang mengejarnya"
"keundae
"kau butuh uang?kau bisa gunakan uang tabunganku"
"anio,uang tabunganku kurasa cukup"
"donghaessi,aku tau PH sedang kekurangan uang karna
itu,aku istrimu dan masalahmu sekarang masalahku juga,uang tabunganku uang
tabunganmu juga.gunakanlah untuk menutupi kekurangannya selagi polisi mencari
orang itu,kau bisa mengembalikannya nanti eo"
"keundae.."
"dong haessi"
"tenang
saja,uangku cukup,kkeokjeongma,eo" aku menatapnya dia cuma tersenyum saja.
"oppa,nande"telponku
"ada yang ingin kutanyakan,tentang PH"
"ini.gunakan
ini,dan perhiasan ini"ucapku sambil memberikan tempat perhiasanku dan
beberapa buku tabunganku
"iki mwonde?"
"gunakan
saja"
"tidak perlu"
"donghaessi,aku
istrimu dan suami istri harus saling membantu,gunakan saja semua tabunganku dan
perhiasanku"
"keundae
perhiasan ini milikmu"
"gwaenchana,toh
kalau aku mati aku tidak membawanya,gunakan saja dulu"dia menatapku tak
percaya
"kau mencari tau dari kakakmu?"
"de,gunakan saja
aku ikhlas membantu" dia nampak bingung
"ambil
saja,uangnya bisa dikembalikan saat ajhussi itu ditangkap"ucapku tersenyum
"keurigo kau harus kuat dan bertahan,keu-ajhussi ingin
mengambil kursimu,kau harus kuat,bertahan dan sabar menghadapi
pembicaraannya"
"gomawo"
aku cuma tersenyum
"keundae aku
tidak bisa menerima ini,perhiasan ini"
"gwaenchana
percaya padaku donghaessi"
"keundae"
"kau bisa
mengadaikannya lalu kita tebus lagi nanti setelah uang itu
kembali,otthae?"
"ha,aku tidak tau harus bagaimana,keundae gomawo,kau
sangat membantu"
"sudah
seharusnya istri membantu suami"balasku
"aku akan
mengantinya"
"eo,tidak perlu diganti juga tidak apa
"ani,aku akan menggantinya"jawabnya
"boleh aku
memelukmu?"ijinnya aku cuma mengangguk dan diapun memelukku
"gomawo"
"eo,cheonmaneyo"
Kembali aku melihat
suamiku makan siang bersama wanita yang sama seperti yang kulihat kemarin.
Sakit?iya kurasakan sakit itu merebak dihatiku.
hah,mungkin hanya teman rin-ah,teman"ucapku meyakinkan
diri. Hampir satu setengah bulan tinggal bersama tetap saja kami belum terlalu
akrab seperti suami istri pada umumnya,kami tetap sedikit bicara dan lebih
banyak diam.
"Aigo,pangeran
kecil,semakin tampan saja"pujiku saat kami berkumpul dirumahku,keluarganya
dan keluargakupun hadir disini
"omma,minha
menginap disini,bolehkan?"
"apa tidak
menganggu samcheon dan imo?"
"tidak kok,minha
mau menginap disini?boleh kok"ucap suamiku
"ani minha-ya,nanti kau menganggu mereka,kaukan
terkadang takut tidur sendirian"
"imo dan samcheon kalau tidak mau digaganggu kamarnya
mereka kunci appa,dan imo kemarin kenapa ribut-ribut dikamar imo?apa imo dan
samcheon bertengkar?"aku menatap keponakanku "ribut
dikamar?"astaga aku baru ingat ketika malam itu waktu ada minha,suamiku
menyerangku diranjang dan aku tidak tau kalau desahanku bisa didengar oleh
minha
"imo"
"memang suara apa minhaya?"giliran adikku yang
penasaran
"ah ah ah aww"
"yak" aku menutup mulut keponakanku.adik dan
kakakku langsung tertawa terbahak bahak.
"diam oppa,sungmin tidak lucu"ucapku
Aku berjalan disebuah
supermarket untuk membeli barang-barang keperluan dirumah dan makanan untuk
kami. "han sung rin,kkeureutchi" tanya seseorang aku menatap orang
itu
"ji young
oppa?"kagetku dia cuma mengeluarkan senyum manis.kami duduk disebuah kafe
sambil bicara berdua
"sudah lama kita
tidak bertemu"
"iya,oppa slalu
dijepang,untuk apa disana?"
"aku buka usaha disana
"benarkah?usaha apa?"
"dari mana
saja?"tanya sebuah suara
"eo,sudah pulang?aku baru belanja keperluan rumah"
"kenapa baru
pulang?"
"maafkan aku
tadi aku bertemu dengan temanku dan keasyikan bicara dengannya,maaf,kau sudah
makan?" dia cuma diam
"cepat ganti baju dan kita makan malam diluar"
"de?"
"aku ada janji
dengan klien untuk makan malam,cepat ganti baju,aku sudah menyiapkan baju
untukmu
"de"
“rin-ah"
"eo,oppa,annyeonghaseyo"
"oremanida,keundae
nugu?namjachingumu?"tanya orang yang memanggilku itu sambil menatap
sesosok yang berdiri disampingku.
tbc..
jangan lupa koment..oke..kalau tidak mau koment disini..bisa koment di blogku satunya karna ini juga ku post diblog ku yang satunya
ff-chapter-my-husband-is-cold-part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar