Selasa, 27 Agustus 2013

[ff chapter] my husband is cold part 2



Aku terbangun dan kudapati suami sah ku masih tertidur disampingku.aku memungut pakaianku lalu berlari kekamar mandi didalam kamarku.kutatap wajahku dicermin.resmi sudah aku menjadi istri lee dong hae.

Seminggu sudah kejadian itu.dia berubah menjadi dingin dan pendiam,dirumahpun tidak banyak bicara.teman-temanku yang sudah menikah bilang kalau baru-baru menikah dan sudah berhubungan intim pasti akan ketagihan dan melakukannya lagi.bahkan ada yang secara terang-terangan bilang mereka melakukannya setiap hari selama seminggu.dan ada yang bilang cuma berhalat sehari lalu suaminya mengajaknya lagi untuk berhubungan badan.
Suamiku sendiri,ntah kenapa setelah malam itu dia berubah,apa aku kurang memuaskan?apa dia menyesal meniduriku?aPa ada sesuatu yang kurang dariku?aku sudah memberikan keperawananku padanya bahkan dia tau dan merasakannya saat menyatukan tubuh kami.aku terus memikirkannya.

"nyonya,anda ingin makan malam apa?"
 "eo ajhumma,biar kubantu membuat makan malam"
"keundae nyonya"
"gwaenchana,aku sedang tidak sibuk"
 "de,baiklah"

Aku sibuk menata makanan diatas meja makan tiba-tiba ajhuma park datang
"nyonya,tuan sudah tiba"
"benarkah?ajhuma tolong ambilkan itu,aku akan menyiapkan air untuk dia mandi
"wasseo?"sapaku sambil menghampirinya
"eo"
"bagaimana dikantor?aku sudah menyiapkan makan malam,mandi lah,baru kita makan,kau ingin kusiapkan air hangat untuk berendam?" tanyaku sambil mengambil tas dan jasnya
"anio,aku bisa sendiri"jawabnya
"bagaimana kerjaan dikantor?"tanyaku dia cuma diam
 "baik,aku akan mandi lalu makan"
"de"ucapku hah dia semakin dingin padaku
_-_--
Aku mengirimi dong hae pesan mengatakan kalau aku akan pulang terlambat karna setelah menemani soobi onnie periksa dirumah sakit aku akan ada dirumah mereka menemani keponakan kecilku
 "rin-ah"
 "wae onnie?otthae?sudah diperiksanya?" soobi onnie cuma mengangguk dan mengisyaratkanku untuk masuk
 "wae?"
 "kau harus diperiksa juga"
 "nan?wae?"
 "sudah,ayo masuk"
"jadi dokter bilang 3minggu lagi baby kita akan lahir?"
 "iya sayang,dokter so bilang begitu,a iya,tadi sungrin juga diperiksa" semua orang yang ada disini menatapku
"kau dengar kata dokter so tadi kan?harus sering-sering berhubungan badan karna rahimmu termasuk subur" aku cuma diam dan orang yang berada disampingku juga diam,dia cuma berdehem sebentar lalu meminum minumannya
"dengar rin-ah,kau harus sering-sering melakukannya dengan suamimu,haeya kalian sering melakukannya kan berdua?"tanya sungki oppa aku cuma diam sambil menunduk malu
"karna kesibukanku aku tidak bisa menyentuh istriku ki-ya,kau tau itu"
 "aku tau maka dari itu kau ijin,liburan dan buat haerin kecil"
"kau taukan PH sekarang sedang tidak bisa ditinggalkan ki-ya"
 "kau bisa menyuruhku,aku akan mengawasinya"
 "kau juga sibuk ki-ya,aku bisa mengurusnya,tenang saja,setelah selesai kerjaanku aku akan menghabiskan waktuku berdua istriku" aku menatap orang ini,mwo?sibuk?seberapa sibuk dia?akhir-akhir ini dia slalu pulang tepap waktu dan tidak pernah lembur
 "kalian masih pengantin baru haeya,pergunakan dengan baik,olahraga malamlah bersama sungrin,sungki saja waktu itu hampir tiap malam meniduriku"
 "onnie,disini ada minha tidak baik membicarakan itu"ucapku merubah pembicaraan
"hah"desahku sambil duduk diranjangku
"tidak ingin mandi?"
"kau ingin mandi donghaessi?aku akan menyiapkan air panas untukmu"ucapku sambil beranjak menuju kamar mandi.
"chogi.." panggilnya ketika aku keluar dari kamar mandi aku menatapnya yang cuma menggunakan boxer diatas ranjang,padahal aku sudah sering melihat tubuhnya tetap saja aku merasa malu
"aku tidak tau bagaimana harus memulainya,keundae gara-gara kakakmu tadi,aku jadi ingin,keundae.."lanjutnya ragu
 "apa aku menyakitimu?"
"de?anio donghaessi,kau tidak menyakitiku,kau ingin?lakukanlah"ucapku
-_-_-__--

[ Aku lembur dan pulang terlambat karna ada pekerjaan,makanlah terlebih dahulu,dan tidurlah lebih awal ]
Aku menunggunya disofa,omma sudah mengajarkanku bahwa aku harus tidur saat suamiku sudah tidur atau paling tidak ketika dia sudah dirumah,dan aku juga diajarkan untuk menunggu suamiku pulang. Aku terbangun dan kulihat sudah jam 11malam dan dia belum pulang juga.akupun menunggu sambil menonton tv.ntah kenapa mataku terpejam lagi dan kembali tertidur
 Aku terbangun ketika kurasakan ada seseorang yang mengecup keningku,aku membuka mataku dan kudapati aku sudah pindah tidak diruang keluarga,dan kudapati tubuhku diatas ranjangku dan kulihat suamiku didepan meja riasku
"donghaessi sudah pulang?maaf aku ketiduran,kau sudah makan malam?mau kubuatkan makan malam?" dia menatapku
"aku sudah memberitahumu,kenapa kau tidur disofa?"
 "mian,tapi aku diajari untuk menunggu suamiku pulang,dan tidur setelah suamiku berada dirumah,maafkan aku,aku ketiduran"sesalku
 "lain kali tidurlah diranjang,jangan disofa,dan tidurlah duluan kalau aku memberitahumu kalau aku lembur"
 "de,maafkan aku,kau mau mandi?biar kusiapkan air"
"anio,aku bisa"
"ani,ini sudah tugasku"akupun menyiapkan air hangat untuknya
 "yeobseyo.."sahutnya ini baru pertama kali aku menelponnya semenjak perjodohan dan pernikahan kami 2minggu lalu
"ini aku,sung rin"
 "eo,ada apa?apa terjadi sesuatu dirumah?"
 "anio,aku cuma ingin memberitahukan bahwa sobi onnie melahirkan"
"wah jinjja?lalu bagaimana keadaannya?"
"dia baik dia melahirkan anak laki-laki dengan selamat,itu..."
"ddo dirumah sakit?berikan alamat rumah sakitnya aku akan kesana"
 "de,baiklah akan kukirimkan"
Semua keluargaku ada disini diruangan soobi onnie,untuk apa lagi kalau bukan untuk menjenguk dan melihat pangeran kecil itu
"omma ingin kita mengurus minha selama sobi onni dirumah sakit,bagaimana?"tanyaku ketika dia mau kuajak keluar ruang rawat.
"eo chua sungki pasti sibuk karna dia akan keluar negri besok,kalau minha ada dirumah kau akan senang dan tidak kesepian" jawabnya sambil tersenyum
"jadi.."
 "eo boleh"angguknya
"gomawo,aku kira.."
"ada minha dirumah pasti ramai,tidak sepi"
Aku kerumah sungki oppa untuk mengambil peralatan minha "waw” minha ketika melihat hasil pilah pilihnya yang akan dibawa kerumahku Satu koper besar dan koper kecil plus tas selempang dan tas sekolahnya
 "kau ingin pindahan minha-ya?" dia cuma terkekeh pelan
"ayo imo"
"sudah?astaga anak appa,banyak sekali yang dibawa,jangan nakal disana arrachi"
"de appa"
"biar aku yang bawa" ucap suamiku sambil mengambil alih dua koper yang kubawa.
"apa yang dibawanya dikoper ini?"
 "baju,mainannya"
 "minha ingin tinggal dirumah samcheon selamanya?"
 "tentu bolehkan samcheon?"
 "tentu boleh sayang,ayo pergi"
 "minha sudah tidur?"
 "de,baru saja"jawabku sambil menutup pintu kamarku
"tidurlah"suruhnya
 "de,night donghaessi" dia cuma diam baru aku mau tidur tiba-tiba ada sebuah suara membangunkanku
 "minha-ya"
 "imo,minha tidur disini yah,eo,minha takut,boleh yah,samcheon"renggeknya
"iya,boleh"jawabnya
"yey" minha cerewet,dia bicara ini itu dan memprotes tidur kami yang tidak berdekatan
"omma dan appa slalu berdekatan imo kalau tidur bahkan mereka sering berpelukkan,kenapa imo dan samcheon tidak?"
 "minha sayang,tidur eo,besok minha harus sekolah,dan ini sudah malam imo sudah mengantuk,jadi sekarang minha tidur,eo" dia tidak mengubris perintahku dia malah asyik bertanya dengan dong hae,aku tidak mendengar pembicaraan mereka karna tertidur.
 "imo,kata omma imo dan samcheon akan memberikan minha adik,mana?"
 "minha sayang,nanti samcheon berikan tapi bukan sekarang,eo"
"bagaimana kabarmu rin-ah?"tanya teman-temanku ketika aku berkumpul dengan teman-teman SMA ku untuk reunian
"baik"jawabku "tadi kulihat kau kesekolah anak-anak,anak siapa rin-ah?apa anak suamimu?" aku hampir tersedak minumanku
"anak?"
 "tadi pagi kulihat kau mengantar anak kecil ke Tk didaerah . . ."
 "apa itu anakmu rin-ah?kau sudah pernah menikah atau.."
 "astaga kalian ini jangan berpikir yang macam-macam,dia keponakanku anak kakakku tadi pagi aku mengantarnya karna dia menginap dirumahku,nanti aku juga harus menjemputnya"
 "tapi kita sampai sore rin-ah jadwalnya"
"tapi tidak ditempat ini sampai sore kan?"
 "iya benar,aku juga harus menjemput anakku nanti"
"hah,arrayeo nanti pindah,puas" asyik bercengkrama dengan mereka melepas rindu dan mengingat masa-masa SMA.sampai saatnya hampir makan siang dan berarti itu sudah saatnya menjemput minha..
"kita makan siang dulu saja rin-ah,anak anak pulang jam 4"
 "iya,mereka makan siang dulu jam 4baru kita jemput kesana,aku juga mau jemput anakku" aku tersenyum lalu mengangguk menuruti kata-kata temanku yang anaknya juga bersekolah disana. Tak sengaja kulihat sosok yang kukenal sedang berada dirumah makan ini bersama sesosok yeoja cantik mereka sedang makan siang bersama dan nampak akrab bahkan kulihat suamiku nampak banyak bicara.hatiku sedikit sesak dan sakit melihat pemandangan itu,mungkinkah aku menyukainya?
"rin-ah,wae?"
"eo anio" ini jam makan siang rin-ah,mungkin saja itu kliennya tapi
"hah,kenapa kau memikirkan kejadian tadi han sungrin?lupakan lupakan"
"imo,wae?"
"eo anio minha-ya,kau lapar?imo buatkan makan malam dulu,eo"
 "minha ikut"
 "andwae,minha main saja,eo"
 "shireo"
 "de baiklah"turutku
Aku terbangun ditengah malam dan kebiasaan kalau sudah terbangun aku susah untuk tidur lagi.aku menatap wajah tampan orang yang tertidur disampingku wajah tidurnya yang menghadap kearahku membuatku leluasa menatapnya.mengagumi ketampanannya setelah berpikir panjang kurasa aku mulai mencintainya awalnya aku memang menyukainya tapi sekarang kurasa aku sudah mencintainya tapi apa dia mencintaiku?dari sikap dinginnya kurasa dia cuma menganggap aku wanita yang berstatus istrinya.sikapnya saat bersama wanita lain denganku sangat beda meskipun dia sopan dan lembut tapi dia sangat dingin padaku.aku jadi mengingat cerita-cerita fanfiction tentang cinta bertepuk sebelah tangan,perjodohan yang tidak disetujui salaha satu pihak,pihak lain yang punya pacar.. “hah molla..molla..” lagi lagi aku teringat kejadian di rumah makan itu,dia yang makan siang bersama seorang wanita cantik
"apa itu pacarmu dong haessi?"tanyaku pelan meskipun aku tau itu pasti tidak akan pernah dijawab olehnya.
“donghaessi"panggilku
 "aku dengar dari appa.."
"sudah kubilang aku bisa mengurusnya kenapa kalian semua ikut campur?aku tau aku salah,aku akan mencari orang itu"ucapnya marah marah
 "maafkan aku,aku hanya ingin membantu"dia cuma diam lalu pergi ntah kemana.aku tau dia pasti marah,kesal dan stress karna disalahkan oleh para pemegang saham di PH karna keteledorannya,tapi itu bukan karna keteledorannya tapi memang sudah direncanakan oleh orang yang lari membawa uang itu.itu yang kutahu dari sungki oppa.baru satu bulan menikah sudah dihadapi masalah begini.
 Aku terbangun dan kulihat jam 2pagi aku masuk kedalam kamarku dan kamarku kosong,rasa khawatir itupun masuk kedalam hati "kemana dia?kenapa belum pulang?"aku mencoba menghubungi ponselnya tapi kuurungkan ketika aku mendengar suara pintu tertutup kudapati dong hae masuk dengan muka yang frustasi dan berjalan terhuyung-huyung
 "dong haessi,gwaenchana?"
"minggir"
 "donghaessi" aku memegang tubuhnya yang akan jatuh
"lepas,kenapa semuanya ikut campur dan menyalahkanku?itu bukan kesalahanku,dan kau juga,aku butuh kau tapi kau"
donghaessi"tatapku
"pergi" aku langsung memeluknya
"aku tidak menuduhmu,maafkan aku,aku cuma bertanya saja,aku tidak menyalahkanmu,aku percaya kau tidak salah,aku percaya padamu,aku hanya ingin membantumu"pelukku dia yang awalnya menolak lalu terdiam
 "aku memang teledor tapi itu bukan semua kesalahanku"kurasakan tubuhnya bergetar
 "keu ajhussi,menuduhku yang bukan bukan" aku menepuk punggungnya menenangkannya
"aku membutuhkanmu tapi kau.."
"aku percaya padamu dong haessi,aku percaya kau tidak salah,aku percaya itu bukan hanya kesalahanmu saja,aku percaya padamu"
 "mianhae,tadi aku membentakmu"
 "anio,gwaenchanayo"sahutku dia menatapku dalam
"gomawo” peluknya
 Aku terbangun ketika mendengar handphoneku berdering,aku memunguti pakaianku lalu mengambil handphoneku yang ada dimeja riasku
"de,appa..belum,aku akan membangunkannya"
"dong haessi,bangun,appa ingin bertemu denganmu,donghaessi"
"lima menit lagi"
 "donghaessi ini sudah hampir jam 8" dia bergegas bangun dan mandi,aku keluar dan menyiapkan sarapan ala kadarnya.
 "aku pergi dulu"
 "sarapan dulu"
"nanti saja"
"keundae dong hae ssi"
 "aku bisa makan dikantor" sudah kuduga
"ini,bawa ini"ucapku sambil menyerahkan kotak bekal.dia terdiam
"makan selagi dijalan atau setelah menemui appa" dia tersenyum lalu mengecup keningku "gomawo,aku pergi dulu"
 "hati hati"
 "de"sahutnya sambil berlalu pergi
"otthaeyo?"tanyaku ketika dia pulang dari kantor
 "hah"desahnya dia menatapku lalu memelukku
 "pemegang saham memintaku untuk menganti uang itu"
"keundae itu bukan salahmukan?"
 "ajhussi itu menyalahkanku,dan memintaku untuk mengembalikan dana yang dibawa kabur itu,nan ottokhae?"
 "kau cukup tenang dulu,eo"
"keundae,aku masih kepikiran tentang orang itu"
"tenang saja polisi sedang mengejarnya"
"keundae
"kau butuh uang?kau bisa gunakan uang tabunganku"
"anio,uang tabunganku kurasa cukup"
"donghaessi,aku tau PH sedang kekurangan uang karna itu,aku istrimu dan masalahmu sekarang masalahku juga,uang tabunganku uang tabunganmu juga.gunakanlah untuk menutupi kekurangannya selagi polisi mencari orang itu,kau bisa mengembalikannya nanti eo"
"keundae.."
"dong haessi"
 "tenang saja,uangku cukup,kkeokjeongma,eo" aku menatapnya dia cuma tersenyum saja.
"oppa,nande"telponku
"ada yang ingin kutanyakan,tentang PH"
 "ini.gunakan ini,dan perhiasan ini"ucapku sambil memberikan tempat perhiasanku dan beberapa buku tabunganku
"iki mwonde?"
 "gunakan saja"
"tidak perlu"
 "donghaessi,aku istrimu dan suami istri harus saling membantu,gunakan saja semua tabunganku dan perhiasanku"
 "keundae perhiasan ini milikmu"
 "gwaenchana,toh kalau aku mati aku tidak membawanya,gunakan saja dulu"dia menatapku tak percaya
"kau mencari tau dari kakakmu?"
 "de,gunakan saja aku ikhlas membantu" dia nampak bingung
 "ambil saja,uangnya bisa dikembalikan saat ajhussi itu ditangkap"ucapku tersenyum
"keurigo kau harus kuat dan bertahan,keu-ajhussi ingin mengambil kursimu,kau harus kuat,bertahan dan sabar menghadapi pembicaraannya"
 "gomawo" aku cuma tersenyum
 "keundae aku tidak bisa menerima ini,perhiasan ini"
 "gwaenchana percaya padaku donghaessi"
"keundae"
 "kau bisa mengadaikannya lalu kita tebus lagi nanti setelah uang itu kembali,otthae?"
"ha,aku tidak tau harus bagaimana,keundae gomawo,kau sangat membantu"
 "sudah seharusnya istri membantu suami"balasku
 "aku akan mengantinya"
"eo,tidak perlu diganti juga tidak apa
"ani,aku akan menggantinya"jawabnya
 "boleh aku memelukmu?"ijinnya aku cuma mengangguk dan diapun memelukku
 "gomawo"
 "eo,cheonmaneyo"
 Kembali aku melihat suamiku makan siang bersama wanita yang sama seperti yang kulihat kemarin. Sakit?iya kurasakan sakit itu merebak dihatiku.
hah,mungkin hanya teman rin-ah,teman"ucapku meyakinkan diri. Hampir satu setengah bulan tinggal bersama tetap saja kami belum terlalu akrab seperti suami istri pada umumnya,kami tetap sedikit bicara dan lebih banyak diam.
 "Aigo,pangeran kecil,semakin tampan saja"pujiku saat kami berkumpul dirumahku,keluarganya dan keluargakupun hadir disini
 "omma,minha menginap disini,bolehkan?"
 "apa tidak menganggu samcheon dan imo?"
 "tidak kok,minha mau menginap disini?boleh kok"ucap suamiku
"ani minha-ya,nanti kau menganggu mereka,kaukan terkadang takut tidur sendirian"
"imo dan samcheon kalau tidak mau digaganggu kamarnya mereka kunci appa,dan imo kemarin kenapa ribut-ribut dikamar imo?apa imo dan samcheon bertengkar?"aku menatap keponakanku "ribut dikamar?"astaga aku baru ingat ketika malam itu waktu ada minha,suamiku menyerangku diranjang dan aku tidak tau kalau desahanku bisa didengar oleh minha
 "imo"
"memang suara apa minhaya?"giliran adikku yang penasaran
"ah ah ah aww"
"yak" aku menutup mulut keponakanku.adik dan kakakku langsung tertawa terbahak bahak.
"diam oppa,sungmin tidak lucu"ucapku
 Aku berjalan disebuah supermarket untuk membeli barang-barang keperluan dirumah dan makanan untuk kami. "han sung rin,kkeureutchi" tanya seseorang aku menatap orang itu
 "ji young oppa?"kagetku dia cuma mengeluarkan senyum manis.kami duduk disebuah kafe sambil bicara berdua
 "sudah lama kita tidak bertemu"
 "iya,oppa slalu dijepang,untuk apa disana?"
"aku buka usaha disana
"benarkah?usaha apa?"
 "dari mana saja?"tanya sebuah suara
"eo,sudah pulang?aku baru belanja keperluan rumah"
 "kenapa baru pulang?"
 "maafkan aku tadi aku bertemu dengan temanku dan keasyikan bicara dengannya,maaf,kau sudah makan?" dia cuma diam
"cepat ganti baju dan kita makan malam diluar"
 "de?"
 "aku ada janji dengan klien untuk makan malam,cepat ganti baju,aku sudah menyiapkan baju untukmu
"de"
“rin-ah"
"eo,oppa,annyeonghaseyo"
 "oremanida,keundae nugu?namjachingumu?"tanya orang yang memanggilku itu sambil menatap sesosok yang berdiri disampingku. 

tbc..
jangan lupa koment..oke..kalau tidak mau koment disini..bisa koment di blogku satunya karna ini juga ku post diblog ku yang satunya
ff-chapter-my-husband-is-cold-part 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar