Aku terdiam ditempatku berada tempat pertemuan keluargaku dengan
keluarga calon suamiku.
Aku dijodohkan.omma menjodohkanku dengan anak teman beliau dan ini bukan perjodohan biasa,bisa dibilang dijodohkan untuk memperbesar perusahan milik kami dan milik mereka
Kutatap orang yang berada didepanku ini pertemuan kami yang ketiga,dia cuma diam dan kalau bola mata kami bertemu dia cuma mengeluarkan senyum manisnya yang bisa membuatku meleleh dan detak jantungku yang tiba-tiba berlari cepat.
Aku dijodohkan.omma menjodohkanku dengan anak teman beliau dan ini bukan perjodohan biasa,bisa dibilang dijodohkan untuk memperbesar perusahan milik kami dan milik mereka
Kutatap orang yang berada didepanku ini pertemuan kami yang ketiga,dia cuma diam dan kalau bola mata kami bertemu dia cuma mengeluarkan senyum manisnya yang bisa membuatku meleleh dan detak jantungku yang tiba-tiba berlari cepat.
Aku cuma menunduk ketika kedua orang tua kami memutuskan
tanggal dan tempat resepsi pernikahan kami.
Setiap orang akan menolak apabila mendengar akan dijodohkan apalagi tau alasan perjodohan itu untuk apa,untuk memperbesar perusahan.dan orang yang akan dijodohkan itu bukan orang yang dia cintai.
Setiap orang akan menolak apabila mendengar akan dijodohkan apalagi tau alasan perjodohan itu untuk apa,untuk memperbesar perusahan.dan orang yang akan dijodohkan itu bukan orang yang dia cintai.
Aku sendiri menerima perjodohan ini karna dua alasan,satu
karna omma,aku mungkin bukan orang yang baik untuk omma,karna terkadang tanpa
sengaja aku berkata kasar pada omma,jadi dengan menerima perjodohan ini omma
senang dan aku bisa membuat omma bahagia.sering kali omma ingin menjodohkanku
tapi kutolak atau paling tidak orang itu yang mengundurkan diri,aku ingat
kata-kata imo yang paling dekat denganku sebelum beliau meninggal beliau
berpesan padaku agar aku menuruti kehendak orangtuaku dan patuh kepada
mereka,dan akhirnya kali ini ntah karna dia anak teman omma atau karna ommanya
yang memaksa, perjodohan inipun terlaksana.kurasa dia juga dipaksa orangtuanya
Dia tampan, pasti banyak yeoja yang menyukainya dan pasti dia punya pacar
Dia tampan, pasti banyak yeoja yang menyukainya dan pasti dia punya pacar
Hah aku membayangkan bagaimana nanti kehidupanku setelah
menikah,apa dia punya pacar?dia tampan,tidak mungkin kalau dia tidak punya
pacar .
"rin-ah,kau suka garden party apa room
party?"tanya calon mertuaku
"aku terserah saja ommonim,semuanya kuserahkan pada
omma dan ommonim"jawabku "aigoo,jinjja?omma suka garden
party,bagaimana rin-ah?"tanya omma aku cuma mengangguk pelan mengiyakan
kata-kata omma.
Aku jadi ingat dengan beberapa perjodohanku,yang pertama
lelaki itu yang menolak,yang kedua aku yang menolak meskipun omma memaksa tapi
akhirnya setelah tau semuanya omma menolaknya yang ketiga ini dan aku tidak
punya pendapat dan keputusan karna pesan dari imo,semua keputusanku ditangan
omma dan aku cuma mengiyakan dan menerima saja.
Alasan kedua,karna aku tidak punya pacar,setelah putus
dengan pacarku yang dulu aku masih menjomblo,dan tidak ada yang serius
mendekatiku dan karna alasan takut disakiti lagi,aku memutuskan ini,menerima
perjodohan ini dan menyerahkan keputusan pada omma,karna aku yakin omma akan
mencarikanku yang terbaik untukku.meskipun awalnya aku tidak yakin,tapi ntah
kenapa kali ini aku yakin sendiri dengan keputusan orang tuaku.
Tak sengaja aku bertatap mata dengan pria itu dan kudapati
dia sedang menatapku.aku cuma tersenyum simpul sambil menunduk malu.begitu juga
dia.
Tiga kali bertemu kami tidak pernah bicara panjang lebar.paling panjang saat dia menjelaskan pekerjaannya dan kesukaannya .
Kembali aku mengingat cerita-cerita yang beredar diinternet,fanfiction tentang perjodohan,apa aku akan jatuh cinta pada pria yang bernama lee dong hae dan hidup bahagia?atau akan hidup menderita,disiksa?cinta bertepuk sebelah tangan?atau seperti cerita sad itu?aish apa yang aku pikirkan?
Tiga kali bertemu kami tidak pernah bicara panjang lebar.paling panjang saat dia menjelaskan pekerjaannya dan kesukaannya .
Kembali aku mengingat cerita-cerita yang beredar diinternet,fanfiction tentang perjodohan,apa aku akan jatuh cinta pada pria yang bernama lee dong hae dan hidup bahagia?atau akan hidup menderita,disiksa?cinta bertepuk sebelah tangan?atau seperti cerita sad itu?aish apa yang aku pikirkan?
"gwaenchana?"tanya sebuah suara lembut
"a,de gwanchana"tundukku
"cha,kalian ingin bulan madu kemana?"tanya omma
"sungrin suka ke indonesia hae-ya,bagaimana kalau
kesana saja?bali dan lombok tempat yang indah untuk memadu kasih dan bulan
madu"usul ibuku lagi
"ah iya,kalian jangan menunda
momongan,mengerti"perintah ayahku aku cuma diam saja biar dia saja yang
menjawab.
Tuhan apa aku akan jatuh cinta padanya?mengingat wajah
tampan,dan gaya lembut dan sopan bicaranya sepertinya iya,tapi bagaimana kalau
dia tidak menyukaiku dan sesuatu buruk seperti dicerita-cerita itu
terjadi,sesuatu yang tidak kuharapkan terjadi seperti suamiku punya orang yang
dia cintai?punya pacar?tidak menyukaiku?dan dia membenciku,ottokhae?ah semoga
tidak
"noona,tegang??noona kena syndrom pengantin?"tanya
adikku polos
"sepertinya,min-ah bagaimana kalau dia.."
"noona,keluarganya
sudah bilangkan dan dia sudah bilang juga dia tidak punya pacar,dia single,jadi
buang pikiran anehmu itu,dan omma juga sudah memeriksa diparanormalkan?dia
baik,tenang saja" "keundae.."
"kurasa syndrome
pengantinmu parah rin-ah"ucap sebuah suara
"itu karna noona termakan cerita-cerita itu hyung"
"dengar sungrin sayang,itu cuma cerita dan kehidupanmu
tidak akan sama dengan cerita-cerita karangan dan khayalan orang
itu,mengerti?banyak yang bahagia ketika mereka menikah dengan orang yang
dijodohkan dengannya dan mereka hidup bahagia"
"keundae banyak juga yang tidak bahagia"jawabku
"dengarkan oppa,tuhan pasti punya jalan lain,dia tidak
akan membuat para hambanya menderita,dibalik penderitaan pasti akan ada
kebahagian yang menyusul,dan oppa yakin pasti kau akan bahagia,yakinlah kau
akan bahagia,eo,jangan berpikir yang Bukan
bukan,yang kau baca cuma cerita dan jalan takdirmu tuhan yang menulisnya bukan
orang,jalani takdirmu,eo" aku mendengar nasihat demi nasihat dari kakakku
dimalam terakhir aku menjadi bujangan.
hah satu bulan sudah berlalu dan hari ini tepatnya aku akan
mengucapkan janji bersamanya.aku sudah membulatkan tekatku jalan takdirku siapa
yang tahu,aku harus menjalaninya meski itu susah,sedih atau senang.dan tuhan
sudah merancang semua ini untukku.
Acara garden party dan room party diselenggarakan disatu tempat
yang sama yaitu hotel milik appa.untuk acara pernikahan omma dan appa dan kedua
orangtuanya meminta acara garden party.taman hotel yang asri disulap menjadi
tempat pernikahan yang indah bertabur bunga-bunga yang sangat indah dan
malamnya resepsinya akan dilaksanakan diaula hotel.
Resmi sudah aku menghapus statusku yang lajang menjadi
bersuami.acaranya cukup meriah meskipun hanya dihadiri keluara kami
berdua,teman dekat,dan relasi dekat appaku dan omma nya,
Setelah menyelesaikan foto wedding dan lain sebagainya aku kembali kekamar awalku dirias.senang punya suami setampan dia?tentu tapi rasa takut itu pasti ada,mengingat kami jarang bicara.rasa takut akan dia yang sudah punya pacar atau memiliki kekasih.
Setelah menyelesaikan foto wedding dan lain sebagainya aku kembali kekamar awalku dirias.senang punya suami setampan dia?tentu tapi rasa takut itu pasti ada,mengingat kami jarang bicara.rasa takut akan dia yang sudah punya pacar atau memiliki kekasih.
Jangan dipikirkan rin-ah,dia sekarang suamimu dan kalau dia
punya pacar itu tidak mungkin karna kau melihat dengan mata kepalamu sendiri
kalau dia menggeleng tadi saat omma menanyakannya.
"Ini merupakan perjodohan tanpa penolakan dari kedua mempelai,mereka dijodohkan dan tidak menolak" kudengar suara pelayan diruanganku
"Ini merupakan perjodohan tanpa penolakan dari kedua mempelai,mereka dijodohkan dan tidak menolak" kudengar suara pelayan diruanganku
"merekakan anak penurut dan patuh terhadap orang tua
mereka mana mungkin menolaknya,dan lagian perjodohan ini yang maukan uri
sajangnim dan ortu tuan lee"suara lain terdengar
"padahal kukira
nona akan menolaknya ternyata diluar perkiraan dia menerima"
"jelas menerima,suaminyakan tampan,kalau aku berpikir
tuan lee yang akan menolaknya,ternyata dia juga pasrah dengan keputusan orang
tuanya"
"yak,cepat kerja,kalian ini menggosip saja.dan yang
digosipin anak pemilik hotel ini lagi" "onnie,menurut onnie
pernikahan romantis dibawah tadi akan bertahan lama tidak?merekakan menikah
tanpa dasar cinta?"
"molla,kita doakan saja semoga mereka langgeng dan
saling mencintai"
"iya,nona kan cantik,kurasa tidak butuh waktu lama
untuk mencintainya dan menumbuhkan cinta diantara mereka"
"keundae,kudengar tuan lee suka keklub dan mencari
wanita disana apa itu benar?"aku terdiam mendengar perkataan itu
"jangan menggosip"
"anio onnie,itu
gosip yang kudengar"
"mwoya?kalian
menggosip diruang istirahat pengantin wanita?apa yang kalian bicarakan
tadi?wanita?klub?itu hanya gosip jangan termakan gosip yang tidak jelas asal
usulnya"kudengar suara kakakku dibalik pintu itu
"eo majyeo,hae hyung orang yang baik-baik dan dari
keluarga terpandang dia tidak mungkin bertindak seperti itu"kini kudengar
suara adikku yang bicara
"sudah sana bereskan ruang omma dan appa"perintah
sungki oppa
"de,tuan"
"noona oddieyo?gwaenchana?”sungmin membuka pintu
pembatas ruang tamu dan kamar dan kulihat tiga pelayan hotel tadi kaget
melihatku
"nona.."ucap mereka terbata-bata
"maafkan kami,nona"
"gwaenchanayo onnie"
"tidak termakan gosip dari merekakan?"
"eo,aku tau dia tidak mungkin bermain wanita,dia keklub
pasti ada alasannya dan bukan untuk mencari wanita"tatapku pada sungki
oppa
"bagus" jawabnya kulihat hujan mengguyur kota
seoul.lebat dan dari kamar hotelku itu pemandangan yang indah.
"Istirahatlah jangan memandang hujan"
"Istirahatlah jangan memandang hujan"
"oppa..dia.."
"percayalah
padanya rin-ah,kalau ada sesuatu yang menganjal tanyakan padanya karna jawaban
darinya adalah kejujuran dari semuanya,bukan gosip"
"kalau dia
bohong bagaimana?"
"aish,kau harus percaya pada suamimu rin-ah,baru
beberapa jam kau menjadi istrinya kau belum percaya padanya?"
"ani,aku percaya"
"kurasa nuna masih terserang syndrome pengantin
hyung,liat saja dia begitu lagi"
"mau kupanggilkan suamimu biar kau tenang?"
"anio oppa"
"kau bahagia?"
"omma dan appa bahagia,tentu aku bahagia"jawabku
"syukurlah,istirahatlah karna nanti malam kau pasti
akan sangat capek"
Aku keluar dari kamarku karna merasa bosan disana kutatap
sebuah kamar didepanku yang bertuliskan pengantin pria.hah aku bersyukur karna
tidak disuruh beristirahat berdua diruangan yang sama.aku berjalan mencari
angin belum aku masuk kedalam lift salah satu pintu dilantai ini terbuka,lantai
ini khusus untuk keluargaku dan keluarganya dan kulihat siapa yang keluar dari
pintu itu "imo"triaknya
"minha-ya"panggilku sambil memeluknya dan mengecup
pipi tembemnya..
"uri imo mau kemana?imo tadi sangat cantik,minha juga
mau menikah seperti imo"aku tersenyum mendengar ocehan anak sungki oppa .Anak
yang baru berumur 5tahun ini sudah cerewet seperti appanya.
"imo mau kemana?"
"kebawah,minha
mau ikut?"
"eum,ayo,kita makan eskrim"
"de,kita makan
eskrim"ucapku senang
"minha-ya"panggil seseorang dari dalam kamar
"imo,tolong
aku,omma pasti melarangku ikut imo"adunya
"tenang saja,ada imo"
"eo rin-ah,kenapa diluar?"tanya wanita cantik yang
nampak kesulitan berjalan karna perutnya yang membuncit
"onnie,uri oppa
membuat onnie begitu?" dia cuma terkekeh
"kau slalu bicara begitu,tadi juga"omel seseorang
yang berada dibelakangnya
"sayang,sudah
kubilang kau istirahat saja dirumah,tapi kau bersi keras untuk ikut"
"tentu,inikan pernikahan adik ipar perempuanku,aku
harus hadir"
"iya onnie,benar
itu" "wee" aku memeletkan lidah pada sungki oppa
"ddo,mau
kemana?kabur?"
"anio,aku hanya ingin kebawah mencari angin segar,udara
setelah hujan biasanya sejuk dan menenangkan oppa"
"min-ah,kemari temani sungrin kebawah"
"aku bisa
sendiri"
"ani,itu
berbahaya dihotel kita banyak lelaki"
"ada minha yang menemaniku"
"tetap saja
tidak bisa"
"aku akan menunjukkan cincin ini pada
mereka"ucapku sambil memperlihatkan tangan kiriku yang sudah terpasang
sebuah cincin cantik
"hah.omma tau pasti akan marah,yasudah denganku
saja,sayang tunggu dikamar saja eo,kalau ada apa-apa bangunkan
sungmin"wantinya pada sobi onnie kakak iparku
"iya sayang"
Belum kami masuk kedalam lift pintu kamar omma terbuka. "oddie?mau kabur?"
"halmonie"triak minha
"mau kemana?"tatap omma padaku
"minha ingin eskrim jadi aku ingin menemaninya
kebawah"
"masuk kekamarmu"
"keundae
omma"
"kau harus istirahat untuk nanti malam rin-ah"
"aku ingin
kebawah sebentar saja,aku bosan dikamar,eo"
"hah,arrasseo,sebentar sajakan?karna satu jam lagi kau
akan didandani"
"de omma,gomawo"
"ki-ya,jaga adikmu"
"tentu omma"
Puas makan eskrim sambil menikmati suasana setelah hujan kami
kembali keatas dan tanpa sengaja bertemu dengan orang yang sudah berstatus
menjadi suamiku "annyeonghaseyo"sapaku ramah dia terlihat bingung dan
sepertinya memaklumi sapaanku karna kami yang belum terlalu dekat.
"darimana?"
"dari
bawah,menemani minha makan eskrim"jawabku sopan
"anda mau kemana donghaessi?"
"aku sedang menunggu temanku yang membawa tuxedo
ku"
"tidak menunggu dibawah?"
"ani,kau ingin masuk?masuklah istirahatlah"ucapnya
"de,kalau begitu aku masuk" dia tersenyum manis
lalu mengangguk astaga aku terdiam melihatnya.kemeja putih yang dipakainya
menambah kesempurnaan senyum manisnya.baru kusadari tangannya cukup kekar
ketika melihat tangannya yang lolos dari balutan kemeja putih itu,karna dia
mengulungnya sampai siku
"wae?"tanyanya
"eo anio"
"imo"triak suara yang kuhapal
"wae sayang?"
"minha mau
keruangan imo,bolehkan?"
"tentu sayang "
“samcheon annyeonghaseyo"sapanya ramah
"de,annyeong,minha kkeureutchi?"
"de samcheon,ayo imo"tariknya sambil masuk kedalam
kamarku
Aku tertawa ketika minha cerita yang aneh-aneh dikamarku
"imo,kamar diujung sana kata omma kamar imo"
"kamar
ujung?"
"eum,disana
banyak bunganya imo"
"minha tadi kesana?"
"eo,bersama omma,ruangannya indah imo,banyak bunga
kesukaan imo"
"benarkah?berarti imo nanti tidak menginap dikamar
ini?"
"min samcheon
bilang ini kamarnya"
"min
samcheon?"
"eum"angguk
minha
"ayo kebawah,penata riasmu sudah datang"ajak omma
"ayo kebawah,penata riasmu sudah datang"ajak omma
"de"sahutku pelan sambil mengambil handphoneku
"tasmu tinggal disini saja rin-ah"
"de omma"sahutku aku keluar dan kulihat dikamar
lelaki itu sedikit ribut-ribut
"ada apa omma?"
"eo,donghae frustasi karna salah bawa tuxedo dan
temannya yang disuruh membawa tuxedo itu belum datang"
"lalu bagaimana?"
"tenang saja sebentar lagi dia datang,suamimu saja yang
terlewat khawatir,mungkin dia sama gugupnya denganmu sampai begitu dia
frustasi,padahal masalah kecil"
"wajar
omma,inikan hari pernikahan" omma cuma tersenyum saja
Selesai dirias aku disuruh mengganti bajuku dan kulihat
donghae masuk keruangan ini dengan tergesa-gesa. "haeya,sudahlah,acaranya
belum dimulai juga"
"keundae ddo aish"kesalnya
"sudahlah aku sudah membawakan tuxedomu dengan selamat
kan?"
"rin-ah ayo cepat ganti bajumu"
"de onnie"sahutku
"aigoo benar ini uri dongsaeng?yeppotta"ucap
seseorang yang baru masuk
"tentu,siapa dulu dong,adik iparku"
"onnie,duduklah,ingat keponakanku didalam perutmu"
"aigoo,banyak jalan
bisa memperlancar persalinan rin-ah" jawabnya
"woo,uri noona"
"eo hae hyung ternyata ada disini?" aku baru
menyadari orang itu ada disini dan bersama temannya yang daritadi diomelinnya
.aku cuma tersenyum kikuk pada mereka berdua.
"yaiyalah dia disini,inikan ruang tunggu
mempelai"omel seungki oppa
"sayang,kau disini saja temani sungrin,noona tolong
perbaiki riasan sungrin"ucap seungki oppa sambil keluar dari ruangan.
Akhirnya acaranya dimulai,lagi-lagi diadakan dengan
meriah.dan benar saja ini lebih lelah dari tadi dan tamunyapun hampir tiga kali
lipat lebih banyak dari tadi pagi.kewalahan tentu,bahkan perutku lapar lagi
padahal sebelum ketempat resepsi tadi aku sudah makan.
"wae?"
"lapar
ommonim"akuku ibu mertuaku cuma tersenyum
"tunggu disini,eo,omma ambilkan makanan"
"anio ommonim
tidak perlu"
"gwaenchana
rin-ah"
"rin-ah..a..chukhae" aku menatap
orang yang memanggilku dan itu teman-teman SMA ku
"kalian.kya.. miss u honey"
"chukhae"
"gomawo,eo ajhussi,samcheon"
"astaga han sung
rin"decaknya
"foto dulu”ajakku pada mereka
"tentu dong,kebiasaan kita foto dulu"
"chukhae
donghaessi"
"de,kamsamida"ucap orang yang berada disampingku
"ini rin-ah,kamu makan dulu"ucap mertuaku sambil
memberikan sepiring nasi+lauk pauk "ommonim,nanti saja,kita foto
dulu"ajakku
"de,ayo"
"Ini makan dulu"
"Ini makan dulu"
"de ommonim,gomawo" ucapku sambil tersenyum
"imo,samcheon tidak diberi?"ucap minha
"mau?"tawarku dia cuma tersenyum saja
"minha-ya tolong ambilkan air minum untuk imo" aku
melihat dong hae yang nampak susah memotong ayam didalam piring ini
"biar aku saja” aku
menyendok nasi sayur dan ikan dan disitu kami sedikit kikuk aku ingin
menyuapinya tapi dia ingin sendiri alhasil kami tertawa pelan.
"ini imo"
"gomawo sayang"
"noona coba es ini"ucap sungmin
"enak loh,otthae?"tanyanya sambil menyuapiku es
yang dibawanya
"noona ada bakso,noona mau?"
"jinjayo?keundae ini bagaimana?"
"gampang,aku
ambilkan yah"ucapnya sambil berlalu pergi
Akhirnya acara ini pun selesai badanku rasanya sangat lelah
dan pegal,kakikupun sakit karna 5jam menggunakan high hills tanpa stop.
Aku masuk kesebuah kamar bukan kamar yang tadi,dan suamiku masih dibawah karna sahabatnya menunggunya
"hah,mereka menyiapkannya dengan matang"ucapku ketika melihat kamar yang akan kutempati bunga mawar dan melati berabur diranjang berukurang king size itu.
Aku masuk kesebuah kamar bukan kamar yang tadi,dan suamiku masih dibawah karna sahabatnya menunggunya
"hah,mereka menyiapkannya dengan matang"ucapku ketika melihat kamar yang akan kutempati bunga mawar dan melati berabur diranjang berukurang king size itu.
Aku mencari handuk berniat mandi "ah disini
rupanya" aku merendam tubuhku yang pegal-pegal baru mengguyur tubuhku
dibawah shower
"astaga omma"kagetku ketika melihat baju yang ada
didalam lemari,hah aku keluar dengan baju handuk dan handuk yang bertengger
dikepalaku lalu berjalan menuju kamar yang tak jauh dari kamarku
"eo,wae?"
"berikan
tasku"
"tidak mau,omma sudah menyediakan baju untukmu
dikamar"
"omma,itu bukan baju"
"kalian sudah
tau maksud kami kan?dan jangan menundanya"
"omma aku
tau,tapi tidak sekarang,aku capek dan dia juga pasti capek,berikan tasku"
"han sung rin"
"omma,aku akan
memberikannya padanya tapi bukan hari ini dan malam ini,omma tidak lihat aku
dan dia capek?lagian aku tidak yakin dia mau melakukannya"
"dia suamimu,pasti mau,kalau dia tidak mau kau yang
harus menggodanya"
"omma pikir aku
wanita bagaimana?"
"hah"desah omma
"omma tidak lihat kami capek?aku tau aku akan
memberikannya pada menantu omma,omma tenang saja,eo"
"hah,arrasseo
arrasseo omma ambil dulu" aku menunggu didepan kamar omma sambil
mengeringkan rambutku dengan handuk
"ini,ingat kau harus memberikan omma
cucu,mengerti"
"omma akan
segera mendapatkan cucu dari sobi onnie"
"omma ingin cucu
darimu dan donghae"
"omma pikir membuat anak mudah?"
"mudah kok"
"omma aku tidak
ingin membahas itu,aku lelah"
"istirahat sana" baru aku berjalan menuju kamarku
dan omma menutup pintu kamar ada seseorang yang menginterupsiku
"mau kemana?"
"eo,donghaessi"
"mau kemana dengan baju itu?"
"aku baru mengambil tasku dari kamar omma"
"ayo masuk,aku
lelah"
"kau mau
mandi?mau kusiapkan air hangat?"
"anio,aku akan mandi dishower saja,kau lelah?apa kau
lapar"
"sedikit"
"aku lapar dan tadi sudah memesan makanan,setelah mandi
baru kita makan"
"de"anggukku
Paginya aku dan donghae keluar untuk sarapan pagi bersama "eo wasseo,ayo duduk disini rin-ah"ucap mertuaku
"pagi"sapaku
"bagaimana tidur kalian?nyenyak?"
"tentu nyenyak
ommonim,sampai-sampai mereka terlambat datang" aku cuma menatap sungki
oppa tajam
"bagaimana tadi malam rin-ah?menyenangkan?"giliran
kakak iparku yang bertanya
"de"
"kalian sudah
melakukannya?"aku hampir tersedak makananku ketika omma bicara begitu
"jinjja rin-ah?berarti sebentar lagi kami akan menimang
cucu dari kalian?"
"omma,kami tidak melakukannya"tundukku malu
"wae?bukannya tadi malam”
“omma kami masih lelah masalah cucu nanti saja dibahas
saja"
"iya min jung-ah,mereka tadi malam kecapean jadi wajar
tidak melakukannya,bisa jadi nanti malam atau beberapa malam lagi,mereka masih
baru,tenang saja,aku yakin mereka akan segera mengabulkan keinginan
kita"bela mertuaku
"iya,betul itu,kalian akan secepatnya memberikan kami
cucu kan hae?"tanya ayahku "de,abonim"sahutnya
"a iya,karna pekerjaan dong hae tidak bisa ditinggal
kalian menunda bulan madu kalian kan?" "de,mianhae"tunduknya aku
menatapnya
"bulan madu bisa dilakukan nanti,gwaenchana" jawab
ayahku
"iya.gwaenchana haeya,lagian sungrin juga tidak
mempermasalahkannya yakan sayang?" "de,gwaenchana,itu bisa dilakukan
kapan-kapan"
Didalam mobil aku cuma diam saja,ntah tidak ada yang mau
atau ada yang kutanyakan begitu juga dia,dia cuma diam dan fokus menyetir.
"mengenai permintaan orang tua kita,bagaimana?"
aku menatapnya
"anak?"tanyaku
"eo,otthaeyo?kau sudah siap?kalau kau belum siap kita
bisa menundanya"
"anio,kedua orang tua kita sudah memintanya aku tidak
bisa menolanya kecuali kau yang tidak mau" dia tertawa kecil
"menuruti keinginan mereka otthae?"
"aku istrimu dan
seorang istri harus menuruti dan melayani keinginan suami" dia cuma
tersenyum saja
"ini rumahnya?"tanyanya sambil menatap sebuah
rumah mewah
"menurut alamatnya benar ini"jawabku sambil
melihat catatan pemberian omma
"cha,jadi ini rumah baru kita?ayo turun"ajaknya
Aku turun dan melihat rumah baruku,cukup mewah dan besar dan
ini termasuk rumah impianku,"ayo masuk,jangan melamun saja"ucapnya
"a..de" turutku aku mengambil koper dari bagasi
mobilnya
"biar aku saja"
"keundae"
"gwaenchana"jawabnya sambil
tersenyum
"ayo masuk ajaknya"
"suasananya
sangat asri"
"eo,ada taman
sampingnya"
"chua?"
"eum
chuaeyo"anggukku senang
"ayo kita lihat dalamnya"ajaknya
Baru kami membuka pintu rumah dan semua keluargaku dan
keluarganya sudah ada didalam rumahku "kejutan.."
"iki mwoya?"kagetku
Akhirnya aku tau ini rencana mereka semua "ini mobil
pemberian kami rin-ah,chua?"tanya kakakku "blue?gomawo oppa"pelukku
"kurasa aku orang paling beruntung mendapatkan hadiah
sebanyak ini"
"dan mobil
keluarga itu juga,gomawo oppa"ucapku pada dong hwa oppa
"itu tidak seberapa rin-ah"
"untuk adik dan adik iparku itu masih belum
apa-apa"
"oh ya noona
kado dari teman-teman nuna ada diruang tengah"
"kau tau siapa yang mendesain semua ini?"tanya
mertuaku
"omma dan ommonim?"
"bukan sayang,ini
hasil kerja suamimu,kami dan tae hee"
"dia yang membantu merenopasi dan mendesainnya"
"tae hee
onnie?onnie berbakat,gomawo onnie" pelukku pada istri kaka iparku
"cheon sayang,ini bantuan dari ommamu juga dan dong
hae,aku membuat taman khusus bunga didekat kolam ikan, selain aku sobi juga
ikut membantuku mendesainnya”
“soobi onnie?”tatapku pada kakak iparku dia Cuma tersenyum
saja
“kau suka rin-ah?”
"de,nanchua onnie,gomawo "
Aku duduk disofa keluarga setelah membereskan pakaianku dan
orang berstatus suamiku itu.
"lelah?"
"lelah?"
"eo,anio"jawabku
"kau ingin makan malam?akan kubuatkan makanan"tatapku
padanya yang asyik membereskan buku-buku miliknya dia Cuma mengangguk.
Aku kedapur dan kudapati belum ada bahan makan tidak
tersedia
"wae?seperti yang kuduga,khaja kita makan malam
diluar,lalu membeli perabotan yang tidak ada" "keundae.."
"sobi noona sudah mencatatkannya untuk kita,ini"
"boleh kulihat?"
"tentu,ini"
"tidak apa kalau kuperiksa dulu baru kita keluar?aku
tidak ingin ada yang ketinggalan"
"de,kalau begitu
aku akan membuka kado diruang tengah"
"de"anggukku
"wah"
kagumku ketika melihat kado pemberian dari teman-temanku
"sepertinya ini dari temanmu" ucapnya sambil
memberikan sebuah benda
"astaga..dia
benar-benar"kagumku
"benar dari temanmu?"
"eo"anggukku
"iki mwonde?"tanyaku sambil membuka kado kecil
"from lee hyuk jae semoga cepat dapat momongan dan good
luck semoga ini membantu,mwoya igo" aku membuka kado itu dan
"astaga,lee hyuk
jae"geramnya sambil mengambil kotak berukuran kecil itu dari tanganku
"apa itu?"
"obat kuat"
"de?"kagetku
"eo,itu obat kuat dan kau mendapat obat itu dari
temanmu?kurasa teman-teman kita sudah sedikit tidak waras dan kenapa kita
berteman dengan mereka" aku cuma terkekeh mendengarnya
"sudah?aku lapar ayo kita keluar untuk makan malam dan
belanja"
"donghae-ssi,makanan kesukaanmu apa?"tanyaku dia
memberitakukan semuanya padaku termasuk hal yang tidak disukainya
"omma tidak bilang padamu?"
"ommonim sudah bilang keundae aku hanya ingin tau saja
dan mungkin saja ada yang tidak diberitahukan ommonim padaku"
"dan
hasilnya?"
"aku mengetahui
kalau kau tidak bisa tidur dalam keadaan gelap" jawabku
"kau bisa tidur dalam keadaan gelap?" "
anio,sebenarnya aku takut gelap"jujurku
"keundae tadi malam kau sepertinya tidak bisa tidur
nyenyak"
"karna itu aku baru pertama kali tidur dengan lelaki
lain dan berbagi ranjang dengan lelaki lain selain oppa dan adikku"
"kau ingin makan apa?"tawarnya
"terserah
saja"
"kau tidak
mempunyai alergi sesuatukan?"
"dulu aku alergi
terhadap udang,tapi sekarang tidak,aku cuma tidak bisa makan daging babi"
"wae?" "nado molla,aku lebih suka makan
daging ayam atau sapi ketimbang daging babi" "hmm,bagaimana kalau
kita makan bulgogi disana?"
"de,chua"jawabku
Pulang belanja aku membereskan belanjaan dan kado-kado yang
berserakan diruang keluarga.
Paginya aku bangun dan menyiapkan sarapan untuk suamiku karna hari ini dia akan kerja kembali kekantornya.
"donghaessi,boleh aku bekerja?"tanyaku aku lalu diam dan menunduk "mungkin terlalu cepat,tapi aku tidak bisa hanya diam dirumah saja,aku ingin bekerja"
Paginya aku bangun dan menyiapkan sarapan untuk suamiku karna hari ini dia akan kerja kembali kekantornya.
"donghaessi,boleh aku bekerja?"tanyaku aku lalu diam dan menunduk "mungkin terlalu cepat,tapi aku tidak bisa hanya diam dirumah saja,aku ingin bekerja"
"aku
mengijinkannya keundae bagaimana dengan kedua orang tua kita?kau masih ingin
bekerja dikafe itu?"tanyanya
"de"
"tak kusangka
istriku bekerja disana"
"wae?tidak
boleh?itukan halal" dia terkekeh pelan "tidak ada yang melarang
kok,tapi statusmu yang merupakan anak pengusaha,apa tidak mengganggu?ditambah
sekarang statusmu bertambah"
"asal kau mengijinkan,itu tidak masalah"
"aku bisa menafkahi istriku,lebih baik dirumah saja
dulu,eo,lagian kudengar ommonim sudah mengirimkan surat pengunduran dirimu
kekafe itu"
"mwo?"kagetku
"aku berangkat"pamitnya
"hati-hati,keundae apa aku boleh bekerja?" dia
cuma tersenyum "ingat dengan kuliahmu?"
"astaga"
"kalau tidak memakan waktu kuliahmu dan tidak
mengganggu waktu kuliahmu dan waktu keluargamu akan kuijinkan,jaga rumah
baik-baik,aku pergi" pamitnya
"a iya,hari ini akan ada dua pelayan datang,omma yang
mengirimnya pembantu rumah tangga dan sopir"
"de,tadi ommonim
sudah memberitahukannya"
"mereka dari rumah omma,kau bisa berkenalan sendirikan
dengan mereka?"
"de,hati-hati
dijalan" dia cuma tersenyum
"chogi.."panggilnya lagi
"de?"
"boleh aku
mendapat ciuman perpisahan sebelum berangkat kerja?anio tidak
perlu,masuklah"jawabnya aku cuma diam dan heran dengan tingkahnya
"aku pulang"triak seseorang
"eo,wasseo?aku sudah menyiapkan makan malam,mandilah dulu"
"de,sahutnya"
"keundae,masalah pembantu,ommonim.."
"karna anaknya sakit,ajhumma park baru bekerja lusa,dan
hari ini cuma ajhussi kim yang mulai bekerja"jawabnya
"eo,kau tau?"
"omma tadi
kekantorku dan menjelaskan semuanya"
"a,keurikuna"
"aku mandi dulu"
"de,kalau begitu
aku akan mengantarkan makanan untuk ajhussi kim"
"aigoo nona,tidak perlu repot-repot"
"anio
ajhussi,ini makanlah"
"nyonya
sendiri?"
"kami akan makan
nanti,a iya maaf kalau makanannya tidak enak"
"aigoo,ini pasti enak kelihatannya saja sudah
enak,baiklah akan saya makan"
"de,makanlah,aku akan masuk" "
de,nyonya,silahkan beristirahat nyonya"
"de,ajhussi juga"
"de nyonya"
Aku menyiapkan makan malam untuk orang yang belum genap
72jam menjadi suamiku
"eo,sudah selesai mandi?"tanyaku dia cuma diam dan
mengangguk "ayo makan"ajakku kami makan dalam diam,ada rasa enggan
aku bicara dengannya ntah kenapa,tapi dapat kurasakaan dia sedikit dingin
padaku.
"tadi omma kekantor"
"tadi omma kekantor"
"kau sudah bilang tadi dong hae-ssi" dia mendengus
kesal "dan kita disuruh berhubungan badan malam ini"
"de?"kagetku terlonjak
"aish,kenapa mereka ingin ikut campur juga di urusan
ini"dumelnya
"mereka menginginkan cucu dari kita"
"kau tau kita tidak bisa menolak permintaan
merekakan?"
"de,aku
tau,lakukanlah,omma juga sudah memaksaku untuk memberikannya padamu sejak awal
kita menikah"
"aku ingin
nanti,tapi mereka,hah,membatalkan rencanaku"ucapnya pelan tapi masih bisa
kudengar
Aku mengangkat telpon ketika sedang mencuci piring.
"rin-ah ini omma,masalah berhubungan badan.."
"omma,tidak bìsakah tidak membahas itu?kami sudah
dewasa omma,dan..hah..aku juga tidak ingin diatur tentang masalah intim itu,aku
akan memberikannya dan menantu omma akan mendapatkannya,omma tenang
saja,biarkan kami dalam masa pendekatan dulu eo" bujukku
"omma tidak mau tau dalam tiga bulan kau sudah harus
hamil"
"mwo?omma
bagaimana bisa?kalau tidak berhasil bagaimana?"
"harus berhasil"
"omma.."ucapku lirih
"ini masa suburmu lakukan sana,goda suamimu" aku
cuma diam saja mendengar kata-kata omma
Dalam pikiranku aku menyesal menerima perjodohan ini dan
menikah kalau tau dipaksa begini "arrasseo,aku akan melakukannya,puas,dan
untuk hamil apa tidak tunggu saja,omma orang yang dibuat tertekan bisa tidak
akan hamil omma"
"periksa dan
ikut program sana"
"omma"tiba
tiba ada seseorang yang mengambil telponku
"yeobseyo,ommonim ini aku dong hae,mianhae ommonim,kami
terlalu menundanya tapi kami harus menundanya otthae?ahahaha bercanda,de tenang
saja ommonim,ommonim sudah dulu yah,kami harus istirahat,de" kulihat wajah
kesalnya
"wae?gwaenchana?"
"hah,sepertinya kita harus mengikuti keinginan orang
tua kita,kalau tidak mereka pasti akan merecoki kita,otthae?" aku terdiam,gugup,tegang
iya
"wae?"
"aku.."
"belum siap?" tatapnya aku cuma menunduk malu
"de,keundae..."
"hah,semuanya menggagaLkan rencanaku,aku ingin sampai
kau siap,tapi,hah..kita tunda dulu saja" "anio,kalau ditunda
nanti.."
"keundae ddo.."
"siap tidak siap,kalau suamiku menginginkannya aku
harus melayaninya,keundae ini baru pertama untukku jadi mohon bantuannya"
aku semakin menunduk malu,dia cuma diam
"selesaikan
pekerjaanmu..aku akan menyelesaikan pekerjaanku dulu"
"de"tundukku
Aku masuk kedalam kamarku dan kudapati dia belum masuk
kekamar,aku yakin dia berada diruang kerjanya disebelah,aku duduk didepan meja
rias milikku mengoles beberapa pelembap malam dimukaku dan yang lainnya.kutatap
wajahku.gugup.tegang.takut menjadi satu.
"kau pasti bisa rin-ah,yakin pasti bisa dan menjalaninya"ucapku menyemangati diriku sendiri.
"eo,sudah selesai?"sapaku ketika melihat donghae sudah masuk kedalam kamar "eo,masalah keinginan orang tua kita sungrinssi,kalau kau belum siap,kita bisa menundanya" aku terdiam ditempatku sambil menatapnya
"kau menginginkannya dong haessi?"dia diam dan
dapat kulihat dari wajahnya dan matanya dia memang menginginkannya
"bohong kalau kubilang tidak"
"aku istrimu lakukanlah" tundukku pasrah
"kalau kau.."
"anio.."potongku "suamiku
menginginkannya dan sebagai seorang istri aku harus melayani keinginan
suamiku,termasuk memberikan itu padamu"ucapku sambil mendekat kearahnya
dengan perasaan gugup
Dia menatapku lalu mendudukkanku disampingnya Lama kurasakan dia menatapku aku hanya bisa menunduk saja karna gugup
"mian,tapi aku tidak mau slalu direcoki orang tua kita"bisiknya sambil merebahkan tubuhku dan memulai semuanya...
CUT..
adegan selanjutnya silahkan bayangin sendiri..hahahahah..
TBC..
please coment wajib bagi yang baca ff ini..oke oke..
sorry kepanjangan dan belum ada konfliknya hahahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar