Minggu, 25 Agustus 2013

[FF Chapter] my husband is cold part 1



Aku terdiam ditempatku berada tempat pertemuan keluargaku dengan keluarga calon suamiku.

Aku dijodohkan.omma menjodohkanku dengan anak teman beliau dan ini bukan perjodohan biasa,bisa dibilang dijodohkan untuk memperbesar perusahan milik kami dan milik mereka
Kutatap orang yang berada didepanku ini pertemuan kami yang ketiga,dia cuma diam dan kalau bola mata kami bertemu dia cuma mengeluarkan senyum manisnya yang bisa membuatku meleleh dan detak jantungku yang tiba-tiba berlari cepat.

Aku cuma menunduk ketika kedua orang tua kami memutuskan tanggal dan tempat resepsi pernikahan kami.
Setiap orang akan menolak apabila mendengar akan dijodohkan apalagi tau alasan perjodohan itu untuk apa,untuk memperbesar perusahan.dan orang yang akan dijodohkan itu bukan orang yang dia cintai.
Aku sendiri menerima perjodohan ini karna dua alasan,satu karna omma,aku mungkin bukan orang yang baik untuk omma,karna terkadang tanpa sengaja aku berkata kasar pada omma,jadi dengan menerima perjodohan ini omma senang dan aku bisa membuat omma bahagia.sering kali omma ingin menjodohkanku tapi kutolak atau paling tidak orang itu yang mengundurkan diri,aku ingat kata-kata imo yang paling dekat denganku sebelum beliau meninggal beliau berpesan padaku agar aku menuruti kehendak orangtuaku dan patuh kepada mereka,dan akhirnya kali ini ntah karna dia anak teman omma atau karna ommanya yang memaksa, perjodohan inipun terlaksana.kurasa dia juga dipaksa orangtuanya
Dia tampan, pasti banyak yeoja yang menyukainya dan pasti dia punya pacar
Hah aku membayangkan bagaimana nanti kehidupanku setelah menikah,apa dia punya pacar?dia tampan,tidak mungkin kalau dia tidak punya pacar .
"rin-ah,kau suka garden party apa room party?"tanya calon mertuaku
"aku terserah saja ommonim,semuanya kuserahkan pada omma dan ommonim"jawabku "aigoo,jinjja?omma suka garden party,bagaimana rin-ah?"tanya omma aku cuma mengangguk pelan mengiyakan kata-kata omma.

Aku jadi ingat dengan beberapa perjodohanku,yang pertama lelaki itu yang menolak,yang kedua aku yang menolak meskipun omma memaksa tapi akhirnya setelah tau semuanya omma menolaknya yang ketiga ini dan aku tidak punya pendapat dan keputusan karna pesan dari imo,semua keputusanku ditangan omma dan aku cuma mengiyakan dan menerima saja.

Alasan kedua,karna aku tidak punya pacar,setelah putus dengan pacarku yang dulu aku masih menjomblo,dan tidak ada yang serius mendekatiku dan karna alasan takut disakiti lagi,aku memutuskan ini,menerima perjodohan ini dan menyerahkan keputusan pada omma,karna aku yakin omma akan mencarikanku yang terbaik untukku.meskipun awalnya aku tidak yakin,tapi ntah kenapa kali ini aku yakin sendiri dengan keputusan orang tuaku.

Tak sengaja aku bertatap mata dengan pria itu dan kudapati dia sedang menatapku.aku cuma tersenyum simpul sambil menunduk malu.begitu juga dia.
Tiga kali bertemu kami tidak pernah bicara panjang lebar.paling panjang saat dia menjelaskan pekerjaannya dan kesukaannya .
Kembali aku mengingat cerita-cerita yang beredar diinternet,fanfiction tentang perjodohan,apa aku akan jatuh cinta pada pria yang bernama lee dong hae dan hidup bahagia?atau akan hidup menderita,disiksa?cinta bertepuk sebelah tangan?atau seperti cerita sad itu?aish apa yang aku pikirkan?
"gwaenchana?"tanya sebuah suara lembut
"a,de gwanchana"tundukku
"cha,kalian ingin bulan madu kemana?"tanya omma
"sungrin suka ke indonesia hae-ya,bagaimana kalau kesana saja?bali dan lombok tempat yang indah untuk memadu kasih dan bulan madu"usul ibuku lagi
"ah iya,kalian jangan menunda momongan,mengerti"perintah ayahku aku cuma diam saja biar dia saja yang menjawab.

Tuhan apa aku akan jatuh cinta padanya?mengingat wajah tampan,dan gaya lembut dan sopan bicaranya sepertinya iya,tapi bagaimana kalau dia tidak menyukaiku dan sesuatu buruk seperti dicerita-cerita itu terjadi,sesuatu yang tidak kuharapkan terjadi seperti suamiku punya orang yang dia cintai?punya pacar?tidak menyukaiku?dan dia membenciku,ottokhae?ah semoga tidak
"noona,tegang??noona kena syndrom pengantin?"tanya adikku polos
"sepertinya,min-ah bagaimana kalau dia.."
 "noona,keluarganya sudah bilangkan dan dia sudah bilang juga dia tidak punya pacar,dia single,jadi buang pikiran anehmu itu,dan omma juga sudah memeriksa diparanormalkan?dia baik,tenang saja" "keundae.."
 "kurasa syndrome pengantinmu parah rin-ah"ucap sebuah suara
"itu karna noona termakan cerita-cerita itu hyung"
"dengar sungrin sayang,itu cuma cerita dan kehidupanmu tidak akan sama dengan cerita-cerita karangan dan khayalan orang itu,mengerti?banyak yang bahagia ketika mereka menikah dengan orang yang dijodohkan dengannya dan mereka hidup bahagia"
"keundae banyak juga yang tidak bahagia"jawabku
"dengarkan oppa,tuhan pasti punya jalan lain,dia tidak akan membuat para hambanya menderita,dibalik penderitaan pasti akan ada kebahagian yang menyusul,dan oppa yakin pasti kau akan bahagia,yakinlah kau akan bahagia,eo,jangan berpikir yang  Bukan bukan,yang kau baca cuma cerita dan jalan takdirmu tuhan yang menulisnya bukan orang,jalani takdirmu,eo" aku mendengar nasihat demi nasihat dari kakakku dimalam terakhir aku menjadi bujangan.
hah satu bulan sudah berlalu dan hari ini tepatnya aku akan mengucapkan janji bersamanya.aku sudah membulatkan tekatku jalan takdirku siapa yang tahu,aku harus menjalaninya meski itu susah,sedih atau senang.dan tuhan sudah merancang semua ini untukku.

Acara garden party dan room party diselenggarakan disatu tempat yang sama yaitu hotel milik appa.untuk acara pernikahan omma dan appa dan kedua orangtuanya meminta acara garden party.taman hotel yang asri disulap menjadi tempat pernikahan yang indah bertabur bunga-bunga yang sangat indah dan malamnya resepsinya akan dilaksanakan diaula hotel.

Resmi sudah aku menghapus statusku yang lajang menjadi bersuami.acaranya cukup meriah meskipun hanya dihadiri keluara kami berdua,teman dekat,dan relasi dekat appaku dan omma nya,
Setelah menyelesaikan foto wedding dan lain sebagainya aku kembali kekamar awalku dirias.senang punya suami setampan dia?tentu tapi rasa takut itu pasti ada,mengingat kami jarang bicara.rasa takut akan dia yang sudah punya pacar atau memiliki kekasih.

Jangan dipikirkan rin-ah,dia sekarang suamimu dan kalau dia punya pacar itu tidak mungkin karna kau melihat dengan mata kepalamu sendiri kalau dia menggeleng tadi saat omma menanyakannya.
"Ini merupakan perjodohan tanpa penolakan dari kedua mempelai,mereka dijodohkan dan tidak menolak" kudengar suara pelayan diruanganku
"merekakan anak penurut dan patuh terhadap orang tua mereka mana mungkin menolaknya,dan lagian perjodohan ini yang maukan uri sajangnim dan ortu tuan lee"suara lain terdengar
 "padahal kukira nona akan menolaknya ternyata diluar perkiraan dia menerima"
"jelas menerima,suaminyakan tampan,kalau aku berpikir tuan lee yang akan menolaknya,ternyata dia juga pasrah dengan keputusan orang tuanya"
"yak,cepat kerja,kalian ini menggosip saja.dan yang digosipin anak pemilik hotel ini lagi" "onnie,menurut onnie pernikahan romantis dibawah tadi akan bertahan lama tidak?merekakan menikah tanpa dasar cinta?"
"molla,kita doakan saja semoga mereka langgeng dan saling mencintai"
"iya,nona kan cantik,kurasa tidak butuh waktu lama untuk mencintainya dan menumbuhkan cinta diantara mereka"
"keundae,kudengar tuan lee suka keklub dan mencari wanita disana apa itu benar?"aku terdiam mendengar perkataan itu
"jangan menggosip"
 "anio onnie,itu gosip yang kudengar"
 "mwoya?kalian menggosip diruang istirahat pengantin wanita?apa yang kalian bicarakan tadi?wanita?klub?itu hanya gosip jangan termakan gosip yang tidak jelas asal usulnya"kudengar suara kakakku dibalik pintu itu
"eo majyeo,hae hyung orang yang baik-baik dan dari keluarga terpandang dia tidak mungkin bertindak seperti itu"kini kudengar suara adikku yang bicara
"sudah sana bereskan ruang omma dan appa"perintah sungki  oppa
"de,tuan"
"noona oddieyo?gwaenchana?”sungmin membuka pintu pembatas ruang tamu dan kamar dan kulihat tiga pelayan hotel tadi kaget melihatku
"nona.."ucap mereka terbata-bata
"maafkan kami,nona"
"gwaenchanayo onnie"
"tidak termakan gosip dari merekakan?"
"eo,aku tau dia tidak mungkin bermain wanita,dia keklub pasti ada alasannya dan bukan untuk mencari wanita"tatapku pada sungki oppa
"bagus" jawabnya kulihat hujan mengguyur kota seoul.lebat dan dari kamar hotelku itu pemandangan yang indah.
"Istirahatlah jangan memandang hujan"
 "oppa..dia.."
 "percayalah padanya rin-ah,kalau ada sesuatu yang menganjal tanyakan padanya karna jawaban darinya adalah kejujuran dari semuanya,bukan gosip"
 "kalau dia bohong bagaimana?"
"aish,kau harus percaya pada suamimu rin-ah,baru beberapa jam kau menjadi istrinya kau belum percaya padanya?"
"ani,aku percaya"
"kurasa nuna masih terserang syndrome pengantin hyung,liat saja dia begitu lagi"
"mau kupanggilkan suamimu biar kau tenang?"
"anio oppa"
"kau bahagia?"
"omma dan appa bahagia,tentu aku bahagia"jawabku
"syukurlah,istirahatlah karna nanti malam kau pasti akan sangat capek"

Aku keluar dari kamarku karna merasa bosan disana kutatap sebuah kamar didepanku yang bertuliskan pengantin pria.hah aku bersyukur karna tidak disuruh beristirahat berdua diruangan yang sama.aku berjalan mencari angin belum aku masuk kedalam lift salah satu pintu dilantai ini terbuka,lantai ini khusus untuk keluargaku dan keluarganya dan kulihat siapa yang keluar dari pintu itu "imo"triaknya
"minha-ya"panggilku sambil memeluknya dan mengecup pipi tembemnya..
"uri imo mau kemana?imo tadi sangat cantik,minha juga mau menikah seperti imo"aku tersenyum mendengar ocehan anak sungki oppa .Anak yang baru berumur 5tahun ini sudah cerewet seperti appanya.
"imo mau kemana?"
 "kebawah,minha mau ikut?"
"eum,ayo,kita makan eskrim"
 "de,kita makan eskrim"ucapku senang
"minha-ya"panggil seseorang dari dalam kamar
 "imo,tolong aku,omma pasti melarangku ikut imo"adunya
"tenang saja,ada imo"
"eo rin-ah,kenapa diluar?"tanya wanita cantik yang nampak kesulitan berjalan karna perutnya yang membuncit
 "onnie,uri oppa membuat onnie begitu?" dia cuma terkekeh
"kau slalu bicara begitu,tadi juga"omel seseorang yang berada dibelakangnya
 "sayang,sudah kubilang kau istirahat saja dirumah,tapi kau bersi keras untuk ikut"
"tentu,inikan pernikahan adik ipar perempuanku,aku harus hadir"
 "iya onnie,benar itu" "wee" aku memeletkan lidah pada sungki oppa
 "ddo,mau kemana?kabur?"
"anio,aku hanya ingin kebawah mencari angin segar,udara setelah hujan biasanya sejuk dan menenangkan oppa"
"min-ah,kemari temani sungrin kebawah"
 "aku bisa sendiri"
 "ani,itu berbahaya dihotel kita banyak lelaki"
"ada minha yang menemaniku"
 "tetap saja tidak bisa"
"aku akan menunjukkan cincin ini pada mereka"ucapku sambil memperlihatkan tangan kiriku yang sudah terpasang sebuah cincin cantik
"hah.omma tau pasti akan marah,yasudah denganku saja,sayang tunggu dikamar saja eo,kalau ada apa-apa bangunkan sungmin"wantinya pada sobi onnie kakak iparku
"iya sayang"

Belum kami masuk kedalam lift pintu kamar omma terbuka. "oddie?mau kabur?"
 "halmonie"triak minha
"mau kemana?"tatap omma padaku
"minha ingin eskrim jadi aku ingin menemaninya kebawah"
"masuk kekamarmu"
 "keundae omma"
"kau harus istirahat untuk nanti malam rin-ah"
 "aku ingin kebawah sebentar saja,aku bosan dikamar,eo"
"hah,arrasseo,sebentar sajakan?karna satu jam lagi kau akan didandani"
"de omma,gomawo"
"ki-ya,jaga adikmu"
"tentu omma"

Puas makan eskrim sambil menikmati suasana setelah hujan kami kembali keatas dan tanpa sengaja bertemu dengan orang yang sudah berstatus menjadi suamiku "annyeonghaseyo"sapaku ramah dia terlihat bingung dan sepertinya memaklumi sapaanku karna kami yang belum terlalu dekat.
 "darimana?"
 "dari bawah,menemani minha makan eskrim"jawabku sopan
"anda mau kemana donghaessi?"
"aku sedang menunggu temanku yang membawa tuxedo ku"
"tidak menunggu dibawah?"
"ani,kau ingin masuk?masuklah istirahatlah"ucapnya
"de,kalau begitu aku masuk" dia tersenyum manis lalu mengangguk astaga aku terdiam melihatnya.kemeja putih yang dipakainya menambah kesempurnaan senyum manisnya.baru kusadari tangannya cukup kekar ketika melihat tangannya yang lolos dari balutan kemeja putih itu,karna dia mengulungnya sampai siku
"wae?"tanyanya
 "eo anio"
"imo"triak suara yang kuhapal
"wae sayang?"
 "minha mau keruangan imo,bolehkan?"
"tentu sayang "
“samcheon annyeonghaseyo"sapanya ramah
"de,annyeong,minha kkeureutchi?"
"de samcheon,ayo imo"tariknya sambil masuk kedalam kamarku

Aku tertawa ketika minha cerita yang aneh-aneh dikamarku "imo,kamar diujung sana kata omma kamar imo"
 "kamar ujung?"
 "eum,disana banyak bunganya imo"
"minha tadi kesana?"
"eo,bersama omma,ruangannya indah imo,banyak bunga kesukaan imo"
"benarkah?berarti imo nanti tidak menginap dikamar ini?"
 "min samcheon bilang ini kamarnya"
 "min samcheon?"
 "eum"angguk minha
"ayo kebawah,penata riasmu sudah datang"ajak omma
"de"sahutku pelan sambil mengambil handphoneku
"tasmu tinggal disini saja rin-ah"
"de omma"sahutku aku keluar dan kulihat dikamar lelaki itu sedikit ribut-ribut
"ada apa omma?"
"eo,donghae frustasi karna salah bawa tuxedo dan temannya yang disuruh membawa tuxedo itu belum datang"
"lalu bagaimana?"
"tenang saja sebentar lagi dia datang,suamimu saja yang terlewat khawatir,mungkin dia sama gugupnya denganmu sampai begitu dia frustasi,padahal masalah kecil"
 "wajar omma,inikan hari pernikahan" omma cuma tersenyum saja

Selesai dirias aku disuruh mengganti bajuku dan kulihat donghae masuk keruangan ini dengan tergesa-gesa. "haeya,sudahlah,acaranya belum dimulai juga"
"keundae ddo aish"kesalnya
"sudahlah aku sudah membawakan tuxedomu dengan selamat kan?"
"rin-ah ayo cepat ganti bajumu"
"de onnie"sahutku
"aigoo benar ini uri dongsaeng?yeppotta"ucap seseorang yang baru masuk
"tentu,siapa dulu dong,adik iparku"
"onnie,duduklah,ingat keponakanku didalam perutmu"
 "aigoo,banyak jalan bisa memperlancar persalinan rin-ah" jawabnya
"woo,uri noona"
"eo hae hyung ternyata ada disini?" aku baru menyadari orang itu ada disini dan bersama temannya yang daritadi diomelinnya .aku cuma tersenyum kikuk pada mereka berdua.
"yaiyalah dia disini,inikan ruang tunggu mempelai"omel seungki oppa
"sayang,kau disini saja temani sungrin,noona tolong perbaiki riasan sungrin"ucap seungki oppa sambil keluar dari ruangan.

Akhirnya acaranya dimulai,lagi-lagi diadakan dengan meriah.dan benar saja ini lebih lelah dari tadi dan tamunyapun hampir tiga kali lipat lebih banyak dari tadi pagi.kewalahan tentu,bahkan perutku lapar lagi padahal sebelum ketempat resepsi tadi aku sudah makan.
"wae?"
 "lapar ommonim"akuku ibu mertuaku cuma tersenyum
"tunggu disini,eo,omma ambilkan makanan"
 "anio ommonim tidak perlu"
 "gwaenchana rin-ah"
 "rin-ah..a..chukhae" aku menatap orang yang memanggilku dan itu teman-teman SMA ku
"kalian.kya.. miss u honey"
"chukhae"
"gomawo,eo ajhussi,samcheon"
 "astaga han sung rin"decaknya
"foto dulu”ajakku pada mereka
"tentu dong,kebiasaan kita foto dulu"
 "chukhae donghaessi"
"de,kamsamida"ucap orang yang berada disampingku
"ini rin-ah,kamu makan dulu"ucap mertuaku sambil memberikan sepiring nasi+lauk pauk "ommonim,nanti saja,kita foto dulu"ajakku
"de,ayo"
"Ini makan dulu"
"de ommonim,gomawo" ucapku sambil tersenyum
"imo,samcheon tidak diberi?"ucap minha
"mau?"tawarku dia cuma tersenyum saja
"minha-ya tolong ambilkan air minum untuk imo" aku melihat dong hae yang nampak susah memotong ayam didalam piring ini
 "biar aku saja” aku menyendok nasi sayur dan ikan dan disitu kami sedikit kikuk aku ingin menyuapinya tapi dia ingin sendiri alhasil kami tertawa pelan.
"ini imo"
"gomawo sayang"
"noona coba es ini"ucap sungmin
"enak loh,otthae?"tanyanya sambil menyuapiku es yang dibawanya
"noona ada bakso,noona mau?"
"jinjayo?keundae ini bagaimana?"
 "gampang,aku ambilkan yah"ucapnya sambil berlalu pergi

Akhirnya acara ini pun selesai badanku rasanya sangat lelah dan pegal,kakikupun sakit karna 5jam menggunakan high hills tanpa stop.
Aku masuk kesebuah kamar bukan kamar yang tadi,dan suamiku masih dibawah karna sahabatnya menunggunya
"hah,mereka menyiapkannya dengan matang"ucapku ketika melihat kamar yang akan kutempati bunga mawar dan melati berabur diranjang berukurang king size itu.

Aku mencari handuk berniat mandi "ah disini rupanya" aku merendam tubuhku yang pegal-pegal baru mengguyur tubuhku dibawah shower
"astaga omma"kagetku ketika melihat baju yang ada didalam lemari,hah aku keluar dengan baju handuk dan handuk yang bertengger dikepalaku lalu berjalan menuju kamar yang tak jauh dari kamarku
"eo,wae?"
 "berikan tasku"
"tidak mau,omma sudah menyediakan baju untukmu dikamar"
"omma,itu bukan baju"
 "kalian sudah tau maksud kami kan?dan jangan menundanya"
 "omma aku tau,tapi tidak sekarang,aku capek dan dia juga pasti capek,berikan tasku"
"han sung rin"
 "omma,aku akan memberikannya padanya tapi bukan hari ini dan malam ini,omma tidak lihat aku dan dia capek?lagian aku tidak yakin dia mau melakukannya"
"dia suamimu,pasti mau,kalau dia tidak mau kau yang harus menggodanya"
 "omma pikir aku wanita bagaimana?"
"hah"desah omma
"omma tidak lihat kami capek?aku tau aku akan memberikannya pada menantu omma,omma tenang saja,eo"
 "hah,arrasseo arrasseo omma ambil dulu" aku menunggu didepan kamar omma sambil mengeringkan rambutku dengan handuk
"ini,ingat kau harus memberikan omma cucu,mengerti"
 "omma akan segera mendapatkan cucu dari sobi onnie"
 "omma ingin cucu darimu dan donghae"
"omma pikir membuat anak mudah?"
"mudah kok"
 "omma aku tidak ingin membahas itu,aku lelah"
"istirahat sana" baru aku berjalan menuju kamarku dan omma menutup pintu kamar ada seseorang yang menginterupsiku
"mau kemana?"
"eo,donghaessi"
"mau kemana dengan baju itu?"
"aku baru mengambil tasku dari kamar omma"
 "ayo masuk,aku lelah"
 "kau mau mandi?mau kusiapkan air hangat?"
"anio,aku akan mandi dishower saja,kau lelah?apa kau lapar"
 "sedikit"
"aku lapar dan tadi sudah memesan makanan,setelah mandi baru kita makan"
 "de"anggukku

Paginya aku dan donghae keluar untuk sarapan pagi bersama "eo wasseo,ayo duduk disini rin-ah"ucap mertuaku
"pagi"sapaku
"bagaimana tidur kalian?nyenyak?"
 "tentu nyenyak ommonim,sampai-sampai mereka terlambat datang" aku cuma menatap sungki oppa tajam
"bagaimana tadi malam rin-ah?menyenangkan?"giliran kakak iparku yang bertanya
"de"
 "kalian sudah melakukannya?"aku hampir tersedak makananku ketika omma bicara begitu
"jinjja rin-ah?berarti sebentar lagi kami akan menimang cucu dari kalian?"
"omma,kami tidak melakukannya"tundukku malu
"wae?bukannya tadi malam”
“omma kami masih lelah masalah cucu nanti saja dibahas saja"
"iya min jung-ah,mereka tadi malam kecapean jadi wajar tidak melakukannya,bisa jadi nanti malam atau beberapa malam lagi,mereka masih baru,tenang saja,aku yakin mereka akan segera mengabulkan keinginan kita"bela mertuaku
"iya,betul itu,kalian akan secepatnya memberikan kami cucu kan hae?"tanya ayahku "de,abonim"sahutnya
"a iya,karna pekerjaan dong hae tidak bisa ditinggal kalian menunda bulan madu kalian kan?" "de,mianhae"tunduknya aku menatapnya
"bulan madu bisa dilakukan nanti,gwaenchana" jawab ayahku
"iya.gwaenchana haeya,lagian sungrin juga tidak mempermasalahkannya yakan sayang?" "de,gwaenchana,itu bisa dilakukan kapan-kapan"

Didalam mobil aku cuma diam saja,ntah tidak ada yang mau atau ada yang kutanyakan begitu juga dia,dia cuma diam dan fokus menyetir.
"mengenai permintaan orang tua kita,bagaimana?" aku menatapnya
"anak?"tanyaku
"eo,otthaeyo?kau sudah siap?kalau kau belum siap kita bisa menundanya"
"anio,kedua orang tua kita sudah memintanya aku tidak bisa menolanya kecuali kau yang tidak mau" dia tertawa kecil
"menuruti keinginan mereka otthae?"
 "aku istrimu dan seorang istri harus menuruti dan melayani keinginan suami" dia cuma tersenyum saja
"ini rumahnya?"tanyanya sambil menatap sebuah rumah mewah
"menurut alamatnya benar ini"jawabku sambil melihat catatan pemberian omma
"cha,jadi ini rumah baru kita?ayo turun"ajaknya

Aku turun dan melihat rumah baruku,cukup mewah dan besar dan ini termasuk rumah impianku,"ayo masuk,jangan melamun saja"ucapnya
"a..de" turutku aku mengambil koper dari bagasi mobilnya
"biar aku saja"
 "keundae"
 "gwaenchana"jawabnya sambil tersenyum
"ayo masuk ajaknya"
 "suasananya sangat asri"
 "eo,ada taman sampingnya"
"chua?"
 "eum chuaeyo"anggukku senang
"ayo kita lihat dalamnya"ajaknya

Baru kami membuka pintu rumah dan semua keluargaku dan keluarganya sudah ada didalam rumahku "kejutan.."
"iki mwoya?"kagetku

Akhirnya aku tau ini rencana mereka semua "ini mobil pemberian kami rin-ah,chua?"tanya kakakku "blue?gomawo oppa"pelukku
"kurasa aku orang paling beruntung mendapatkan hadiah sebanyak ini"
 "dan mobil keluarga itu juga,gomawo oppa"ucapku pada dong hwa oppa
"itu tidak seberapa rin-ah"
"untuk adik dan adik iparku itu masih belum apa-apa"
 "oh ya noona kado dari teman-teman nuna ada diruang tengah"
"kau tau siapa yang mendesain semua ini?"tanya mertuaku
"omma dan ommonim?"
 "bukan sayang,ini hasil kerja suamimu,kami dan tae hee"
"dia yang membantu merenopasi dan mendesainnya"
 "tae hee onnie?onnie berbakat,gomawo onnie" pelukku pada istri kaka iparku
"cheon sayang,ini bantuan dari ommamu juga dan dong hae,aku membuat taman khusus bunga didekat kolam ikan, selain aku sobi juga ikut membantuku mendesainnya”
“soobi onnie?”tatapku pada kakak iparku dia Cuma tersenyum saja
“kau suka rin-ah?”
"de,nanchua onnie,gomawo "

Aku duduk disofa keluarga setelah membereskan pakaianku dan orang berstatus suamiku itu.
"lelah?"
"eo,anio"jawabku
"kau ingin makan malam?akan kubuatkan makanan"tatapku padanya yang asyik membereskan buku-buku miliknya dia Cuma mengangguk.
Aku kedapur dan kudapati belum ada bahan makan tidak tersedia
"wae?seperti yang kuduga,khaja kita makan malam diluar,lalu membeli perabotan yang tidak ada" "keundae.."
"sobi noona sudah mencatatkannya untuk kita,ini"
"boleh kulihat?"
"tentu,ini"
"tidak apa kalau kuperiksa dulu baru kita keluar?aku tidak ingin ada yang ketinggalan"
 "de,kalau begitu aku akan membuka kado diruang tengah"
"de"anggukku
 "wah" kagumku ketika melihat kado pemberian dari teman-temanku
"sepertinya ini dari temanmu" ucapnya sambil memberikan sebuah benda
 "astaga..dia benar-benar"kagumku
"benar dari temanmu?"
"eo"anggukku
"iki mwonde?"tanyaku sambil membuka kado kecil
"from lee hyuk jae semoga cepat dapat momongan dan good luck semoga ini membantu,mwoya igo" aku membuka kado itu dan
 "astaga,lee hyuk jae"geramnya sambil mengambil kotak berukuran kecil itu dari tanganku
"apa itu?"
"obat kuat"
 "de?"kagetku
"eo,itu obat kuat dan kau mendapat obat itu dari temanmu?kurasa teman-teman kita sudah sedikit tidak waras dan kenapa kita berteman dengan mereka" aku cuma terkekeh mendengarnya
"sudah?aku lapar ayo kita keluar untuk makan malam dan belanja"
"donghae-ssi,makanan kesukaanmu apa?"tanyaku dia memberitakukan semuanya padaku termasuk hal yang tidak disukainya
"omma tidak bilang padamu?"
"ommonim sudah bilang keundae aku hanya ingin tau saja dan mungkin saja ada yang tidak diberitahukan ommonim padaku"
 "dan hasilnya?"
 "aku mengetahui kalau kau tidak bisa tidur dalam keadaan gelap" jawabku
"kau bisa tidur dalam keadaan gelap?" "
anio,sebenarnya aku takut gelap"jujurku
"keundae tadi malam kau sepertinya tidak bisa tidur nyenyak"
"karna itu aku baru pertama kali tidur dengan lelaki lain dan berbagi ranjang dengan lelaki lain selain oppa dan adikku"
"kau ingin makan apa?"tawarnya
 "terserah saja"
 "kau tidak mempunyai alergi sesuatukan?"
 "dulu aku alergi terhadap udang,tapi sekarang tidak,aku cuma tidak bisa makan daging babi"
"wae?" "nado molla,aku lebih suka makan daging ayam atau sapi ketimbang daging babi" "hmm,bagaimana kalau kita makan bulgogi disana?"
 "de,chua"jawabku

Pulang belanja aku membereskan belanjaan dan kado-kado yang berserakan diruang keluarga.
Paginya aku bangun dan menyiapkan sarapan untuk suamiku karna hari ini dia akan kerja kembali kekantornya.
"donghaessi,boleh aku bekerja?"tanyaku aku lalu diam dan menunduk "mungkin terlalu cepat,tapi aku tidak bisa hanya diam dirumah saja,aku ingin bekerja"
 "aku mengijinkannya keundae bagaimana dengan kedua orang tua kita?kau masih ingin bekerja dikafe itu?"tanyanya
"de"
 "tak kusangka istriku bekerja disana"
 "wae?tidak boleh?itukan halal" dia terkekeh pelan "tidak ada yang melarang kok,tapi statusmu yang merupakan anak pengusaha,apa tidak mengganggu?ditambah sekarang statusmu bertambah"
"asal kau mengijinkan,itu tidak masalah"
"aku bisa menafkahi istriku,lebih baik dirumah saja dulu,eo,lagian kudengar ommonim sudah mengirimkan surat pengunduran dirimu kekafe itu"
"mwo?"kagetku
"aku berangkat"pamitnya
"hati-hati,keundae apa aku boleh bekerja?" dia cuma tersenyum "ingat dengan kuliahmu?"
"astaga"
"kalau tidak memakan waktu kuliahmu dan tidak mengganggu waktu kuliahmu dan waktu keluargamu akan kuijinkan,jaga rumah baik-baik,aku pergi" pamitnya
"a iya,hari ini akan ada dua pelayan datang,omma yang mengirimnya pembantu rumah tangga dan sopir"
 "de,tadi ommonim sudah memberitahukannya"
"mereka dari rumah omma,kau bisa berkenalan sendirikan dengan mereka?"
 "de,hati-hati dijalan" dia cuma tersenyum
"chogi.."panggilnya lagi
"de?"
 "boleh aku mendapat ciuman perpisahan sebelum berangkat kerja?anio tidak perlu,masuklah"jawabnya aku cuma diam dan heran dengan tingkahnya

"aku pulang"triak seseorang
"eo,wasseo?aku sudah menyiapkan makan malam,mandilah dulu"
"de,sahutnya"
"keundae,masalah pembantu,ommonim.."
"karna anaknya sakit,ajhumma park baru bekerja lusa,dan hari ini cuma ajhussi kim yang mulai bekerja"jawabnya
"eo,kau tau?"
 "omma tadi kekantorku dan menjelaskan semuanya"
"a,keurikuna"
"aku mandi dulu"
 "de,kalau begitu aku akan mengantarkan makanan untuk ajhussi kim"
"aigoo nona,tidak perlu repot-repot"
 "anio ajhussi,ini makanlah"
 "nyonya sendiri?"
 "kami akan makan nanti,a iya maaf kalau makanannya tidak enak"
"aigoo,ini pasti enak kelihatannya saja sudah enak,baiklah akan saya makan"
"de,makanlah,aku akan masuk" "
de,nyonya,silahkan beristirahat nyonya"
"de,ajhussi juga"
 "de nyonya"

Aku menyiapkan makan malam untuk orang yang belum genap 72jam menjadi suamiku
"eo,sudah selesai mandi?"tanyaku dia cuma diam dan mengangguk "ayo makan"ajakku kami makan dalam diam,ada rasa enggan aku bicara dengannya ntah kenapa,tapi dapat kurasakaan dia sedikit dingin padaku.
"tadi omma kekantor"
"kau sudah bilang tadi dong hae-ssi" dia mendengus kesal "dan kita disuruh berhubungan badan malam ini"
"de?"kagetku terlonjak
"aish,kenapa mereka ingin ikut campur juga di urusan ini"dumelnya
"mereka menginginkan cucu dari kita"
"kau tau kita tidak bisa menolak permintaan merekakan?"
 "de,aku tau,lakukanlah,omma juga sudah memaksaku untuk memberikannya padamu sejak awal kita menikah"
 "aku ingin nanti,tapi mereka,hah,membatalkan rencanaku"ucapnya pelan tapi masih bisa kudengar

Aku mengangkat telpon ketika sedang mencuci piring.
"rin-ah ini omma,masalah berhubungan badan.."
"omma,tidak bìsakah tidak membahas itu?kami sudah dewasa omma,dan..hah..aku juga tidak ingin diatur tentang masalah intim itu,aku akan memberikannya dan menantu omma akan mendapatkannya,omma tenang saja,biarkan kami dalam masa pendekatan dulu eo" bujukku
"omma tidak mau tau dalam tiga bulan kau sudah harus hamil"
 "mwo?omma bagaimana bisa?kalau tidak berhasil bagaimana?"
"harus berhasil"
"omma.."ucapku lirih
"ini masa suburmu lakukan sana,goda suamimu" aku cuma diam saja mendengar kata-kata omma

Dalam pikiranku aku menyesal menerima perjodohan ini dan menikah kalau tau dipaksa begini "arrasseo,aku akan melakukannya,puas,dan untuk hamil apa tidak tunggu saja,omma orang yang dibuat tertekan bisa tidak akan hamil omma"
 "periksa dan ikut program sana"
 "omma"tiba tiba ada seseorang yang mengambil telponku
"yeobseyo,ommonim ini aku dong hae,mianhae ommonim,kami terlalu menundanya tapi kami harus menundanya otthae?ahahaha bercanda,de tenang saja ommonim,ommonim sudah dulu yah,kami harus istirahat,de" kulihat wajah kesalnya
"wae?gwaenchana?"
"hah,sepertinya kita harus mengikuti keinginan orang tua kita,kalau tidak mereka pasti akan merecoki kita,otthae?" aku terdiam,gugup,tegang iya
"wae?"
"aku.."
"belum siap?" tatapnya aku cuma menunduk malu
 "de,keundae..."
"hah,semuanya menggagaLkan rencanaku,aku ingin sampai kau siap,tapi,hah..kita tunda dulu saja" "anio,kalau ditunda nanti.."
"keundae ddo.."
"siap tidak siap,kalau suamiku menginginkannya aku harus melayaninya,keundae ini baru pertama untukku jadi mohon bantuannya" aku semakin menunduk malu,dia cuma diam
 "selesaikan pekerjaanmu..aku akan menyelesaikan pekerjaanku dulu"
 "de"tundukku

Aku masuk kedalam kamarku dan kudapati dia belum masuk kekamar,aku yakin dia berada diruang kerjanya disebelah,aku duduk didepan meja rias milikku mengoles beberapa pelembap malam dimukaku dan yang lainnya.kutatap wajahku.gugup.tegang.takut menjadi satu.

"kau pasti bisa rin-ah,yakin pasti bisa dan menjalaninya"ucapku menyemangati diriku sendiri.
"eo,sudah selesai?"sapaku ketika melihat donghae sudah masuk kedalam kamar "eo,masalah keinginan orang tua kita sungrinssi,kalau kau belum siap,kita bisa menundanya" aku terdiam ditempatku sambil menatapnya
"kau menginginkannya dong haessi?"dia diam dan dapat kulihat dari wajahnya dan matanya dia memang menginginkannya
"bohong kalau kubilang tidak"
"aku istrimu lakukanlah" tundukku pasrah
"kalau kau.."
 "anio.."potongku "suamiku menginginkannya dan sebagai seorang istri aku harus melayani keinginan suamiku,termasuk memberikan itu padamu"ucapku sambil mendekat kearahnya dengan perasaan gugup

Dia menatapku lalu mendudukkanku disampingnya Lama kurasakan dia menatapku aku hanya bisa menunduk saja karna gugup
"mian,tapi aku tidak mau slalu direcoki orang tua kita"bisiknya sambil merebahkan tubuhku dan memulai semuanya...

CUT..
adegan selanjutnya silahkan bayangin sendiri..hahahahah..
TBC..
please coment wajib bagi yang baca ff ini..oke oke..
sorry kepanjangan dan belum ada konfliknya hahahaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar