Selasa, 01 Mei 2012

[FF/PG-15/ONESHOOT] SAKURA TREE IS A SYMBOL MY LOVE

ini ff bikinan dongsaengku..
si Apri Han seung mi..
thanks apri sudah buatin..
bagi yang baca ini ff jangan lupatinggalin jejaknya yah..


Debaran jantung wanita itu tidak tertahan. Ia menyentuh dadanya serta kepalanya tertunduk. Ia mengigit bibir bagian bawahnya. Pikirannya belum bisa menemukan cara mengatasi rasa bak getaran listrik yg menyetrum sekujur tubuhnya. Dengan rasa ragu ia memberanikan diri mengangkat kepalanya. Tangannya terangkat untuk menyisipkan helaian rambut di daun telinganya.
"maaf aku bersalah" ucapnya dengan nada hampir tak terdengar
"harus berapa kali aku katakan kepadamu, mengapa kau tidak pernah mengerti?" balas pria yg berdiri tepat di hadapannya. Kim SungJe. Ya, pria itulah yg dapat membuat wanita itu diam tak berkutik.
"tetapi aku tidak bisa" ucap wanita itu lagi
"kau bisa, hanya kau saja yg tidak mau berusaha" balas pria itu lagi.
keheningan terjadi di antara mereka. Pria itu menahan nafasnya yg sedikit tidak teratur akibat amarahnya kepada wanita yg ia cintai itu.
"aku merasakan sakit yg hebat melihatnya seperti itu" wanita itu kembali tertunduk "aku benar-benar b0d0h" lanjutnya.
SungJe semakin geram kedua tangannya mengepal di sisi kiri dan kanan tubuhnya "dia hanya menjebakmu agar kau kembali kepadanya" SungJe menatap wanita itu dengan lekat "ternyata ia hanya memanfaatkan dirimu" kedua tangan SungJe terangkat dan menyentuh kedua sisi bahu wanita itu "ABAIKAN DIA DAN LIHAT AKU DI SINI, KU MOHON BISAKAH?" SungJe mengatakan hal itu dengan nada suara yg tinggi.
kini wajah mereka saling berhadapan satu sama lain. Pria yg terbilang tampan itu tak melanjutkan kata-katanya. Semua kata-kata yg ingin ia ucapkan seolah-olah tertahan, lidahnya terasa keluh seketika. Hatinya meronta-ronta, mengutuk dirinya sendiri. Mengapa ia tidak bisa bersikap lebih berani saat ingin mengungkapkan perasaanya kepada wanita yg jelas-jelas kini berada tepat di hadapannya.
"0ppa..." ucap wanita itu pelan. Seolah-olah tersadar, Sungje langsung menurunkan kedua tangannya dari bahu wanita itu.
"lakukan apa yg ingin kau lakukan" ucapnya tiba-tiba "lupakan saja apa yg aku katakan tadi, anggap saja aku tidak pernah mengatakannya" dengan sedikit gugup Sungje memalingkan wajahnya ke sisi kirinya, ia benar-benar enggan utk menatap lawan bicaranya.
"tidak seharusnya aku berkata seperti itu, lupakan saja" Sungje membalik tubuhnya, ia melangkah menjauhi wanita yg masih tidak bertindak dan berkata apapun. Sungje terus bergelut dengan perasaannya. Entah mengapa pria yg terkesan polos meratapi keberaniannya yg menciut.
"berhenti" pekik wanita itu. Wanita yg cantik itu memberanikan dirinya. Tetapi debaran dadanya semakin cepat seperti genderang. Mendengar ucapan wanita itu Sungje spontan menghentikan langkahnya.
"sekali saja kau melangkah" wanita itu menggantung kata-katanya "aku Han Sung Rin, tidak akan pernah membuka pintu hatiku untuk seorang pria yg brnama Kim Sungje, apa kau mengerti?" lanjut wanita yg benama Sung Rin itu. Sungje terdiam tanpa kata. Seluruh syarafnya serasa membeku, kedua bola matanya terbuka lebar. dengan ragu tetapi pasti, Sungje melihat ke belakang. Sung Rin mentapa penuh harap kearahnya.
"apa maksud dari ucapanmu?" tanya Sungje dengan ekspresi yg kikuk.
"aku sudah mengerti semuanya, meski aku terlambat" Sung Rin melangkah hingga kini jaraknya dengan pria yg terbilang bertubuh tinggi itu hanya tinggal beberapa meter saja "pohon sakura tidak pernah menyesal telah mengugurkan bunganya, padahal butuh waktu yg cukup lama membuat bunga itu bermekaran di musim semi, pengorbanan menghasilkan sesuatu yg indah" Sung Rin tersenyum "0ppa... bukan kah itu yg dulu pernah kau katakan kepadaku?" tanya Sung Rin, yg kini sukses membuat Sungje terkejut bukan main.
Bibir Sung Rin yg bewarna merah muda terangkat ke atas. Matanya memancarkan sinar kebahagiaan.
"aku kini mengerti apa maksud dari kata-kata itu" Sung Rin berhenti sejenak. "0ppa... kaulah pohon sakura itu. Yg berjuang keras membuat mekar sang bunga, hingga terpaksa mengugurkan bunga yg indah kala musim semi tiba. Tetapi kau tidak pernah menyesal jutru kau berbahagia" ucap Sung Rin lagi.
dengan refleks, Sungje menutup mulutnya dengan jari-jarinya yg putih bersih itu.
"0ppa selalu berusaha membuat aku bahagia, dari dulu hingga saat ini. Ketika aku menjadi milik orang lain, kau merelakan aku dengan rasa kebahagiaan atas dasar cintamu kepadaku. Aku lah bunga sakura itu, dan kaulah yg menjadi pohon yg selalu berusaha membuat aku merasa bertumbuh dengan bahagia""kau mengerti ucapan ku dulu?" Sungje masih bertanya-tanya
"aku mengerti. Namun aku terlalu bodoh, mengapa aku masih peduli terhadapnya yg selalu menyakiti aku. Mengapa aku tidak bisa menuruti perkataanmu, itu yg aku sesalkan" Sung Rin kembali tertunduk.
Tiba-tiba Sungje merasakan ada dorongan yg kuat dari dalam dirinya, memberi aba-aba untuk melakukan sesuatu kepada wanita yg manis itu. Dalam hitungan detik, Sungje berhasil memeluk tubuh Sung Rin dengan sangat erat.
"komohon jangan kembali kepadanya. Meskipun engkau sudah gugur di musim semi, aku tetap merasa bahwa kau hanya milik ku, bukan milik angin yg membawamu terbang entah kemana" bisik Sungje di telingan Sung Rin, kedua tangannya semakin memeluk tubuh Sung Rin dengan erat, pelukan itu tentunya di balas oleh Sung Rin.
"mianhamnida" balas Sung Rin kembali berbisik. Pelukan mereka saling merenggang. Sungje menunjuk kan barisan giginya yg putih dan rapi
"aku mencintaimu" ucapnya penuh keberanian
"begitu juga dengan ku, aku mencintaimu"Sung Rin membalas perasaan Sungje tanpa ragu akan tersakiti oleh pria yg penuh kebaikan itu
"kau terluka?" Sungje melihat ke kening Sung Rin
"seperti biasa aku menabrak pintu" Sung Rin terkikih pelan. Bibir Sungje mengerucut ke depan, ia terlihat memaklumi kecerobohan Sung Rin yg sangat sering terjadi bahkan sangat terlewat sering. Sungje mengambil sebuah plester yg ada di dalam saku jacketnya, dengan mantap ia menempelkan plester tersebut ke kening Sung Rin.
Sungguh terlihat sangat lucu, melihat plester yg bergambar kartun pororo itu menghiasi kening Sung Rin yg terluka.
Sungje merapikan rambut sung rin lalu menyisipkan anak rambutnya di daun telinga wanita itu.
Tiba-tiba mata sungje menatap bibir sung rin yg terlihat manis di matanya. Perlahan-lahan tangannya berpindah di bibir yg bewarna merah muda itu. Gej0lak di dalam hatinya meminta lebih, ia benar-benar ingin menikmati bibir wanita itu. Sung rin mulai merasakan sedikit rasa yg membuat wajahnya mulai merah merona. Perlahan-lahan, sung rin merasakan bibirnya di sentuh.
Sungje sudah memejamkan matanya, begitu juga dengan sung rin. Dengan yakin sungje mulai menciumi bibir sung rin dengan lembut. mengecupnya perlahan, lalu mulai mengigit kecil bibir sung ri yg terasa manis itu. Tanpa sengaja sung rin membuka sedikit mulutnya sehingga mempermudah sungje utk menyelipkan lidahnya di sela-sela bibir sung rin. Pertautan lidah antara keduanya terjadi begitu saja tanpa ada yg menganjurkan. Lidah sungje seolah-olah menyapu rongga mulut sung rin.
Pertautan lidah itu pun terhenti. Ciuman itu menjadi tanda di mulainya hubungan mereka berdua.

-THE END-

jangan lupa tinggalin jejaknya yah..trus jangan Copas loh yah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar